“Boleh saya foto kan, Pak?” tanya saya yang hanya dijawab cengiran saja. Bapak tua itu hanyalah satu dari sekian lusin pengayuh becak yang bolak-balik dari muka Istana Kesultanan Siak ke pelabuhan di pinggir Sungai Siak. Berbeda dengan kompatriotnya di Jawa
Month: October 2016
Jungkir Balik di Sungai Siak
Belum pukul delapan pagi saya sudah duduk manis di dermaga Sungai Duku. Kapal motor yang akan membawa pejalan ngenes ini ke Siak Sri Indrapura akan segera bertolak dari ambang sungai Pekanbaru. Perjalanannya sendiri makan waktu dua jam, maka sewajarnya kunjungan
Guide Ngasal Pura Jagatnatha
“Ya, itu barang kuno. Yang ini juga barang purba,” kata bapak itu dengan nada datar. Sepertinya dia memang tidak tahu apa-apa soal museum sunyi sepi yang terletak pas di samping Pura Agung Jagatnatha ini. “Sudahlah, Pak. Yang penting bapak fotoin
Ubud Writers & Readers Fest
Dua tahun berturut-turut, saya selalu hadir di Ubud Writer’s and Reader’s Festival. Mungkin bagi sebagian besar orang, bergelut dengan buku-buku yang dulunya mainstream, kini beralih menjadi hipster. Begitulah buku sudah beralih fungsi menjadi hiburan sekunder. Jelaslah saya bukan hipster soal
Sejarah Panjang Pura Kehen
Usianya sudah sangat tua. Bahkan terlampau tua untuk bisa diketahui secara pasti kapan pura ini dibangun dan oleh siapa. Satu-satunya petunjuk yang mengisyaratkan pembangunan Pura Kehen adalah tiga prasasti yang bertarikh abad ke-9 hingga 12 Masehi. Hal ini menunjukkan bahwa
Disarankan ke Pura Kehen
“Disebutlah tanah Bangli sedang diperintah oleh seorang raja yang sangat bijaksana bergelar Ratu Bhatara Guru Sri Adhikunti Ketana. Beliau ingin membangun Pura yang akan dijadikan pemujaan oleh penduduk Bangli, bahkan rakyat Bali.” Tidak sebiasanya saya mengikuti saran Lonely Planet. Namun
Ayam Betutu Khas Bali
Entah apa namanya. Sebut saja Bumbu Bali. Pagi-pagi saya menyantap sepotong pancake dan semangkuk buah yang dihidangkan di depan kamar hotel saya. Sudah barang tentu tidak cukup untuk mengenyangkan perut Indonesia saya yang butuh asupan tinggi karbohidrat ini. Di sinilah
Menjadi Si Pemakan Segala
“Bakmi? Boleh. Nasi goreng juga. Sate ayamnya beli saja sepuluh kita buat berempat,” ucap saya sambil terus membolak-balik buklet menu, “Gurami goreng juga cocok. Sayurnya belum nih, mau kangkung dan buncis?” Entah berapa banyak porsi makan yang kami berempat pesan
Hutan Di Tengah Kota Bogor
Aroma petrikor melayang-layang setinggi hidung. Baunya berbaur dengan nuansa teduh hitam mendung yang belum beranjak dari latar angkasa. Jalan setapak yang membelah pohon-pohon menjulang pun terlihat becek lantaran gerimis yang terus menerus turun sepanjang hari di Kota Hujan, membuat suasana
Menjajah Kebun Raya Bogor
Kebun raya di jantung kota adalah abstraksi paling mudah untuk menyamarkan hiruk pikuk kota Bogor. Semua kesemrawutan dan ketidakberesan Kota Hujan tersamarkan di sana, terpapas oleh rimbun pepohonan dan getar-getar air danau yang dicucup oleh bibir rusa-rusa yang minum dari