“Kamu temenin saya dulu ya, kita mau serahkan ini ke pemuka-pemuka agama di Bandar Lampung,” kata Hellen kepada saya di mobilnya siang itu. Satu bundel dokumen nampak tergeletak di dashboard mobil hanya terlindung oleh windshield dari panasnya matahari. Hellen memiliki
Month: January 2016
Lamban Pesagi Khas Lampung
Satu-satunya kelambanan yang ada di rumah ini adalah namanya. Tidak ada yang lamban dari Lamban Pesagi, karena di dalam Bahasa Lampung, lamban mempunyai makna rumah. Sedangkan pesagi punya makna persegi. Singkatnya, Lamban Pesagi adalah istilah rumah persegi khas Lampung. Susurilah
Mampir di Museum Lampung
“Apa nama museum di Surakarta?” tanya bapak petugas museum sambil menerawang KTP saya, matanya memindai kolom demi kolom di kartu identitas yang cuma secuil itu seakan-akan penasaran kalau-kalau tulisannya secara ajaib bisa berubah. “Radya Pustaka,” jawab saya singkat sambil melempar
Berjumpa Bandar Lampung
Merapat ke dataran Bandar Lampung setelah perjalanan semalam di kereta api bagaikan dipukul dengan wajan penggorengan. Kesunyian semalam suntuk seketika juga buyar disambut dengan hiruk pikuk pagi metropolis nan semrawut. Belum selangkah saya keluar dari Stasiun Tanjung Karang, gerombolan tukang
Seni Modern di Sisi Jakarta
Salah satu kesenangan saya melawat akhir pekan tanpa kelana adalah menyinggahi etalase seni modern di sudut-sudut kota Jakarta. Siapa sangka bahwa kota yang tenar dengan kesemrawutan dan kelimpahan populasi ini punya gurat-gurat manis di setiap sudutnya. Jakarta memang riuh. Semrawut.
Sampai Jumpa Labuan Bajo
Lomar duduk di teras restoran itu sambil menjejalkan sepotong besar pizza ke mulutnya. Kami berdua sedang menunggu kedatangan mobil yang akan membawa kami menuju Kota Ruteng, ibukota kabupaten Manggarai. Labuan Bajo sempat cukup lama berada di bawah komando Ruteng selama
Arus Kencang Pulau Kelor
Perairan Komodo bagaikan hamparan air biru dengan gugus-gugus kepulauan hijau berpohon runduk di setiap sudut-sudutnya. Barangkali tiada yang menyangka bahwa air tenang yang menyelimuti perairan sempit ini begitu liar di bawah sana, berpusar dan menelan yang tidak awas terhadap keadaan.
Trekking Panas Pulau Rinca
Tiada yang namanya peneduh, terkecuali pohon-pohon perunduk yang jarang-jarang menghiasi padang rerumputan ini. Di tengah musim kemarau panjang rumput pun lumrah nampak mengering menguning, sementara matahari bersinar dengan liarnya meskipun masih mengambang rendah di ufuk timur. Inilah Pulau Rinca, tatar
Memburu Sarang Si Komodo
Bukit-bukit padang savannah menghampar lekat-lekat seakan bersinggungan dengan langit. Arak-arakan awan seadanya tidak sanggup menyembunyikan matahari dan cahayanya yang semakin ke sini semakin membara tiada ampun. Rerumputan hijau terlihat sudah mulai menguning, dipapar oleh keringnya bumi Komodo yang lama tidak
Mokelehine, Komodo Itu Lari
“Di kampung sebelah sana dulu ada seorang nenek tua,” ucap Usman memulai ceritanya, “Nenek tua itu kalau berniat menyapu di halaman rumahnya, dia membisikkan sesuatu dan komodo-komodo langsung menyingkir menjauh. Komodo patuh dengan nenek. Saya penasaran dan pernah mendengarkan bisikan