“Ada tangkapan apa saja, Pak?” tanya saya sesaat setelah menepikan sepeda motor di ambang jalan yang beririsan langsung dengan bibir pantai. Seorang nelayan menyodorkan seekor ikan cakalang sebesar paha orang dewasa di tanah beralas terpal biru. Lantaran terselimuti oleh popularitas
Sulawesi Tengah
Menyambut Mentari di Buol
Berawal dari rombongan sepeda motor dari arah berlawanan yang memberi sinyal akan adanya razia polisi di depan sana, sopir yang sedari tadi santai mengendarai mobil travel kami pun menghentikan kendaraan di tepi jalan. Kendaraan yang semalaman membawa kami dari Gorontalo
Menyisir Alur Parigi Moutong
Mobil travel itu menjemput saya di depan Hotel Victory di Tentena. Lantaran kursinya masih kosong, saya pun memilih untuk duduk di bangku paling depan, tepat berada di samping sopir yang nampaknya sedang bahagia pagi itu. Perjalanan dari Tentena ke Palu
Sogili, Ikan Raksasa Poso
“Maaf, Mas. Hari ini sudah tidak ada yang dimasak,” kata ibu itu yang menyudahi pencarian saya. Ikan sidat di Danau Poso besar sekali. Masyarakat sekitar menyebutnya dengan istilah sogili. Sogili dari Danau Poso merupakan salah satu komoditas ekspor andalan dari
Poso Kembali Menggeliat
“Kepala saya hanya berjarak seperempat meter dari anak panah yang menancap,” kelakar Pak Yakub sembari menarik jaring yang dibenamkannya di ambang Danau Poso, “Kamu kira itu mengerikan? Tidak. Itu biasa di sini. Dulu. Dulu itu biasa di sini.” Pak Yakub
Ular Sanca Delapan Meter
Kerumunan orang itu membuat saya tergoda untuk memarkir sepeda motor di sebelah kiri jalan. Ada kira-kira selusin orang berkerumun di sana. Salah seorang di antaranya memegangi seekor ular yang nampaknya sudah mati, seekor ular python sepanjang delapan meter yang tersasar
Kembalinya Damai di Poso
“Sekarang sudah tidak ada masalah,” ucap bapak penjaga penginapan sembari menyulut sigaret, “Dulu kalau saya ke kampung sana, mereka bisa bunuh saya. Kalau mereka ke sini juga tidak berani. Di Tentena kampung Kristen. Di seberang sana kampung Islam. Kami ribut
Tenang Permai Danau Poso
Poso kondang karena dua hal, danau dan konflik. Saya bisa menulis banyak ihwal keduanya, namun kali ini saya hanya berniat memfokuskan diri pada bagian pertama dari tanah ini. Danau Poso. Selain kaya akan biodiversitas, Danau Poso juga ditengarai sebagai danau
Tentena, Luka Kota Cantik
Gores luka itu masih ada. Siapa sangka bahwa kota kecil cantik ini pernah bergelora mandi darah. Tentena tidak ubahnya sebuah pedesaan sunyi di paparan Danau Poso, terselip di balik perbukitan cengkeh yang menghijau dalam sebuah kedamaian yang berusia muda. Satu
Menyendiri di Kaki Saluopa
Kaki Saluopa pernah menjadi tempat yang tabu untuk dikunjungi. Pasalnya konflik etno-religi yang melanda Poso beberapa tahun silam memang berpusat di tanah Tentena. Di kawasan hutan-hutan tropis inilah kelompok milisi bersembunyi untuk saling melancarkan serangan gerilya satu sama lain yang