“Kakak beruntung tidak ke sini ketika air pasang,” celetuk Meiby ketika mengantar saya dari Bandara Pinang Kampai yang lebih mirip gedung sekolah kejuruan daripada bandar udara, “Kalau air pasang, itu seluruh Kota Dumai akan terendam air, bahkan sampai ke pusat-pusat
Riau
Kuliner Malam Bagansiapiapi
Semakin malam jalanan Bagansiapiapi semakin ramai, bukan hanya oleh kendaraan yang simpang siur seakan semua ruas jalan adalah jalan dua arah, namun juga oleh para pedagang durian dan kedai-kedai kopi. Tentu tidak mungkin bagi saya untuk membawa durian masuk ke
Rumah Sang Kapitan Bagan
Barangkali hanya catatan Belanda itu yang sanggup dijadikan referensi, Oey I Tam adalah juragan garam dengan penghasilan tahunan mencapai 112.000 gulden. Selebihnya pencarian mencari nama sang kapitan di internet tidak membuahkan hasil. Agaknya menggelikan apabila jejak sang kapitan nyaris tidak
Perjanjian Setan dan Manusia
Pada penghujung dekade 1920-an, Bagansiapiapi dilanda kehebohan. Kota penghasil ikan yang terletak di pesisir Sumatera ini diganggu oleh hantu-hantu poltergeist. Mulai dari rumah makan, kedai kopi, hingga tempat hiburan disusupi oleh hantu-hantu yang mengganggu ketenangan warga Bagansiapiapi. Biksu-biksu menengarai bahwa
Di Ambang Sungai Rokan
Panasnya udara siang itu benar-benar jahanam. Saya berteduh di bawah pondok bambu beratap rumbia bersama seorang bapak tua yang nampak terdiam di tepi sungai. Seorang pria tua lain berjalan mendekat kemudian berlutut di tepi sungai dan mulai mengikat batang-batang kayu.
Relik dari Kota Bagansiapiapi
“Beneran mau turun di sini?” tanya si sopir setengah tidak percaya ketika saya bilang saya mau turun di depan patung ikan yang menjadi pintu sambutan Kabupaten Rokan Hilir. Mobil berhenti. Saya melompat turun dari mobil menepi ke trotoar. Kemudian mobil
Selamat Hari Natal 2017!
Perjalanan ke Bagansiapiapi membawa saya menemui sebuah kota tua yang masih menyimpan eksotisme di balik modernitas. Tidak hanya sisa pembangunan ala Tionghoa melainkan juga remah-remah sisa kolonialis, salah satunya adalah Gereja Santo Petrus Paulus yang berada di salah satu sudut
Kekayaan dari Alur Sungai
Satu dua tongkang batu bara melintas masuk lewat sela-sela Jembatan Siak. Sungai terdalam di Indonesia inilah yang menjadi urat nadi, arus lalu lintas bagi segala komoditas yang keluar masuk Riau, yang mana Siak Sri Indrapura menjadi pintu gerbangnya. Tidak mengherankan
Jalan Mulus di Jantung Siak
Dengan volume kendaraan yang hidup segan mati tak mau, rasanya aneh melihat jalan-jalan raya di Siak Sri Indrapura membentang mulus tanpa pelintas. Butuh waktu beberapa saat bagi saya untuk membiasakan diri dengan nuansa janggal di kabupaten kaya minyak ini. Otonomi
Kemegahan Jembatan Siak
Empat atau lima kilometer saya berjalan menyusuri waterfront berpagar itu. Sepanjang berjalan di tengah hujan rintik-rintik, tidak seorang pun terlihat di jalanan. Kota Siak Sri Inderapura siang itu benar-benar sepi. Satu-satunya yang berpapasan dengan saya adalah sebuah kapal pengangkut kayu