Banyak yang berkata bahwa perjalanan adalah ujian keberanian. Namun pengalaman saya membuktikan bahwa perjalanan lebih kepada ujian kesabaran, ini soal kelapangan hati ketika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana ataupun kehabisan stok rencana. Dan soal ini sebanyak apapun pengalaman, sepantasnya saya
Jawa
Klenteng Sam Poo Kong
“Marilah kita mengheningkan cipta dengan mendengarkan bacaan Al-Qur’an,” sebuah transkrip lirik di Klenteng Sam Poo Kong ini ditengarai sebagai sinyal kuat bahwa Laksamana Cheng Ho adalah seorang Muslim. Benarkah? Entahlah. Catatan Liang Qi Chao tidak pernah secara eksplisit bicara ihwal
Mengenang Gatot Subroto
“Kamu duduk di sana,” pinta si bapak tua, “Itu meja kursi yang dulunya dipakai Jenderal Gatot Subroto pada masa perjuangan kemerdekaan.” Saya pun duduk di atas bangku kayu itu. Di depan saya ada sebuah meja kerja dengan pelituran seadanya, dengan
Gamang Laju Semarang
Dahulu kala Semarang adalah pelabuhan terbesar di nusantara. Dari kota inilah barang-barang hasil pertanian dan perkebunan dari Jawa memulai perjalanan panjang mereka membelah lautan menuju dapur-dapur di daratan Eropa utara. Kini Semarang masih merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia
Berapa Pintu Lawang Sewu?
Kernet bus adalah orang pertama yang tentunya akan menolak apabila salah satu pintu Lawang Sewu ditutup pakai semen. Sebab dari sebiasanya dia berteriak, “Lawang Sewu! Lawang Sewu!”, nanti dia harus susah payah untuk berteriak “Lawang Sangang Atus Sangang Puluh Sanga!”.
Sua dengan Simpang Lima
“Eh, Mas. Tolong donk ini hape saya jamnya dicocokin,” pinta bapak sopir taksi yang mengantar saya dari bandara Ahmad Yani seraya menyerahkan sebuah ponsel retro ke tangan saya. Begitulah ketika bapak ini tahu saya bekerja di bidang teknologi informasi, saya
Kota Lama, Kota Semarang
Kota Semarang sendiri sejatinya adalah kota lama. Bukan barang aneh apabila beberapa tahun silam Riri Riza menggunakan Kota Semarang sebagai lokasi syuting film Gie yang menggambarkan Kota Jakarta pada medio 1960-an. Adapun Kota Semarang yang orisinal sejatinya berada di sebuah
Jejak Histori Gereja Blenduk
Gereja ini adalah tempat ibadah paling awet di nusantara. Gitu sih kata Ikatan Arsitek Indonesia. Entah apa syarat dan pra-syaratnya saya tidak tahu dan tidak pernah diberi tahu. Padahal kalau bicara soal awet-awetan bukankah Candi Borobudur atau Masjid Agung Demak
Menyeberangi Selat Sunda
Suara penyanyi dangdut itu melengking seakan-akan kurang minuman berserat. Sudah dua jam di tengah ombang-ambing pasase Selat Sunda, saya dipaksa untuk duduk diam mendengarkan nyanyian yang sekenanya itu sembari memeluk tas ransel. Apa mau dikata, dangdut adalah satu-satunya hiburan yang
Kopeng yang Terbengkalai
Batang-batang pinus nan julang mengingatkan saya kepada sebuah perjalanan yang telah lewat di kaki Malino, Sulawesi Selatan. Sepeda motor besar saya pacu melewati lekuk-lekuk aspal mulus yang membelah hutan cemara nan rimbun di himpitan tebing Gunung Merbabu ini. Kopeng pernah