Wajah-wajah kusam terlihat suntuk. Di bawah payung-payung kecil segelintir orang berteduh dari jerangan matahari yang benar-benar jahanam siang itu. Nampaknya tiada seorang pun di antara mereka yang cukup sinting untuk berjemur di panasnya Pantai Losari. Kecuali kami. Sudah barang tentu
Month: June 2016
Losari di Ujung Pandang
Serabut-serabut benang mencuat dari topi kainnya yang kumal. Kulitnya hitam legam lantaran tersengat mentari setiap hari di tanah lapang yang panas ini. Namun saya yakin baginya panas membakar lebih membuka pintu anugerah bagi dagangan minuman ringan yang dipanggulnya daripada hujan
Ritual Makan Coto Makassar
Aroma semerbak memenuhi kedai sempit yang tertutup kain lusuh itu. Teruntuk saya, ditemani Rudy, menyantap coto Makassar adalah bagian dari ritual wajib dalam setiap kunjungan saya ke Kota Daeng. Meskipun coto Makassar mudah ditemui di berbagai kota Indonesia, menyantapnya di
Monumen Mandala Makassar
“Terlihat wanita-wanita desa untuk kali pertama datang ke pasar. Membawa ikan dan buah untuk dijaja. Mereka kini punya uang, yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Selama ini mereka tidak punya pasar. Semua diimpor Belanda. Buah, sayur, dan batu arang.” –
Orang, Babi, Monyet, Anjing
Entah apa maksudnya orang ini mengendarai sepeda motornya melintasi jalanan Sumatera Utara sembari membawa seekor babi di kerangkeng. Bukan hanya itu, di atap kandang babi itu terlihat seekor monyet mengendarai seekor anjing. Seakan-akan metafora untuk serangkaian umpatan : babi, monyet,
Satu Singgahan di Berastagi
“Turun di sana. Kol itu tidak akan ke mana. Tetapi kapan lagi abang balik ke sini,” celetuk Simon sambil memarkirkan mobil kijangnya di tepi jalanan Berastagi yang ramai siang itu. Saya pun melompat turun dari mobil, mengambil posisi tepat di
Di Bawah Deru Sipisopiso
Saya cuma bisa menatapnya dari kejauhan. Heri dan Simon bilang tidak ada waktu untuk turun mendekat. Memang. Saya hanya sempat mampir lantaran saya harus segera buru-buru berpindah kota lagi setelah kembali ke Medan esok nanti. Dari atas sini Sipiso-piso masih
Wisata Iman di Sidikalang
Indonesia pernah memuncaki survei Gallup. Pertanyaan survei tersebut sederhana saja, seberapa penting agama bagi anda. Hasilnya, Indonesia adalah negara urutan paling wahid di dunia yang menganggap agama itu urusan super-penting. Tidak salah. Di petilasan yang mereka sebut Wisata Iman Sitinjo
Masuk ke Kabupaten Dairi
Gelak tawa kemudian teriakan-teriakan tidak jelas. Segerombolan anak SMA berkejaran dengan angkot yang sepertinya sudah kelewat penuh hingga si sopir enggan berhenti. Mengetahui polah anak-anak yang ngotot untuk mengejar, si sopir melambatkan mobilnya. Seperti predator menangkap mangsanya, mereka melompat ke
Matahari Terbit di Bukit Tele
Heri memacu mobil rongsok itu menembus pekatnya pagi buta. Bukit Tele namanya, sebuah tinggian di luaran Samosir, menghadap langsung ke luasan Danau Toba. Di dekapan udara pagi Samosir yang dingin berdesir, kami tiba di ceruk bukit tepat di ambang Danau