Mendung menggulung-gulung sementara matahari sudah tidak nampak. Perahu kayu yang tadinya akan bersandar di Pelabuhan Kolonodale kami minta berbelok sebentar ke pulau sebelah. Ada air terjun di sana. “Anggap saja ini bonus,” gerutu Opa pengemudi perahu yang saya tanggapi dengan
Kab Morowali Utara
Jejak Manusia Purba Tomori
Kapal dibelokkan merapat ke sebuah dinding kapur di kaki tebing. Mesin dimatikan. Tidak sesuai rencana memang. Namun kami harus ke sini untuk menyaksikan salah satu tampilan menarik dari Teluk Tomori. Tebing-tebing kapur menjulang puluhan meter di hadapan saya bak etalase
Elok Lanskap Teluk Tomori
Setiap satu dua langkah, lengan saya kembali tercabik-cabik. Alang-alang tinggi yang menyelimuti pulau ini begitu menyulitkan untuk dilintasi. Tidak hanya karena gatal namun juga karena sebagian di antara mereka tumbuh setinggi kepala hingga menghalangi pandangan. Untuk menyisirnya pun tidak mudah,
Senja Teduh Teluk Tomori
Matahari mengambang rendah di sebalik bukit tatkala kami menerobos celah sempit di leher Teluk Tomori. Perahu kayu yang sedari tadi dihantam gelombang liar dari kanan kiri seakan mendadak bernapas lega lantaran mendapati perairan tenang di lingkung perbukitan hijau. Baris-baris nyiur
Ikan Bakar Pulau Nanaka
Delapan ekor ikan segar itu dihargai seratus ribu rupiah. Dari sudut pandang orang Jakarta, harga ikan segitu mungkin bisa dianggap pencurian. Namun itulah, di Pulau Nanaka yang berpenduduk hanya selusin keluarga dan dengan lautan yang menampung limpahan ikan setiap harinya,
Panas-Panas Pulau Nanaka
Informasi mengenai Pulau Nanaka dari Google nyaris nol. Tanyakanlah saja kepada siapapun yang anda temui di jalan, besar kemungkinan mereka tidak akan sanggup menunjukkan lokasi pulau mungil ini di peta. Tiga puluh enam jam sudah terlepas dari hiruk pikuk Megapolitan
Deru Mengarungi Teluk Tomori
Belum semenit kami keluar dari leher Teluk Tomori, perairan yang semula tenang kini sudah dihiasi oleh gelombang tinggi. Perahu kayu yang berisi enam orang ini terombang-ambing di tengah lautan lepas, sementara Opa pengemudi perahu nampak bergeming dengan sigaret terselip di
Batu Payung Morowali Utara
Totem utama Teluk Tomori adalah Batu Payung. Bukan tempat yang seru buat kita kunjungi, hanya saja bentuk batu karang besar yang mirip payung ini menjadi semacam ucapan selamat datang teruntuk siapapun yang melintasi pasase sempit di leher Teluk Tomori. Dari
Santap Malam Serba Ikan
Langit senja yang muram mendadak redup dan kemudian gelap. Belum pukul tujuh namun Kota Kolonodale seakan-akan sudah melesak ke dalam peraduan. Pendar-pendar cahaya lampu sepeda motor hanya sesekali terlihat di tikungan jalan, kemudian lenyap di kaki bukit. Novi dan saya
Kerajaan Mori di Morowali
Adalah Raja Sungkawawo yang bertindak laiknya Genghis Khan kecil di Tanah Mori. Mori dulunya merupakan tanah bagi suku-suku minor disebut mokole yang dimpimpin oleh para tetua yang disebut molokempalili. Suku-suku ini berdiri sendiri-sendiri di setiap sudut Morowali, konflik dan sengketa