Tanpa kaok burung hutan, mungkin ia hanyalah kesenyapan tak bertuan. Danau cantik di ceruk Minahasa ini memang biasa dinikmati dalam diam, tanpa sepatah kata pun termenung menikmati cangkir demi cangkir kopi yang aromanya berbaur dengan aroma sulfur. Lilinowan, dalam Bahasa
Sulawesi
Bisik Lirih Danau Linow
Di simpang jalan itulah saya diturunkan. Kabut tebal setinggi hidung menyelimuti Lahendong sementara saya seorang diri berjalan membawa ransel besar. Gerimis nampak belum bosan-bosan membasuh tanah Minahasa semenjak pagi tadi, mengiringi langkah saya masuk ke kerimbunan Danau Linow. Hans menjabat
Tiga Jam Menunggu Mobil
Udara dingin menyeruak. Kabut mulai turun. Sementara saya masih terpaku seorang diri di tepi jalanan sepi Kabupaten Minahasa. Sudah tiga jam saya berada di sini penuh harap akan ada mobil melintas yang berbaik hati memberikan tumpangan. Jarang sekali ada mobil
Terdampar di Tondano
“Tondano? Ini Tondano. Kamu mau turun di mana?” tanya si sopir angkot kebingungan. Wajar apabila dia kebingungan sebab saya sendiri juga bingung mau turun di mana. Pokoknya saya hanya ingin melihat Danau Tondano, terserah mau turun di mana. Akhirnya diturunkannyalah
Pertunjukan Brutal Tomohon
Besar laiknya sebilah golok, pisau daging setebal jengkal tangan itu dihujamkan begitu saja. Terlepaslah sudah kepala babi itu dari tubuhnya. Ini bukan golok pembunuh naga, ini golok pembunuh babi. Bagi saya, itu adalah pertunjukan brutal. Bagi para pedagang yang berdiam
Kunjungan ke Pasar Tomohon
“Nggak mau! Nggak mau! Pokoknya cuma aku makan tikus!” seorang anak kecil beteriak-teriak menangis kencang, menjejak-jejakkan kakinya, di depan pelataran pasar yang riuh. “Diam kamu! Kemarin kita sudah makan tikus. Hari ini papah kamu minta soa-soa (kadal)!” jawab ibunya sambil
Pulau Buton, Pulau Aspal
Dari jejak Hetzel delapan dekade silam, Buton kemudian identik dengan aspal. Saking tenarnya, produk dari tanah ini lantas menyandang nama spesifik Asbuton, kependekan dari aspal Buton. Berbeda dengan aspal minyak yang merupakan residu destilasi minyak bumi, Asbuton adalah aspal alam.
Benteng Wolio Benteng Kota
Dari ketinggian palisade benteng, saya memandang langsung ke lautan lepas. Bekas fortifikasi Kesultanan Buton itu kini hanya menjadi penghalau angin laut, tidak lebih. Namun siapa sangka bahwa berabad-abad silam, ia adalah sebuah perlambang kekokohan dan keperkasaan kesultanan terbesar Sulawesi Tenggara
Bau-Bau Kota Dalam Benteng
Bau-Bau adalah negeri yang hidup di dalam benteng. Tiga kilometer kelilingnya, dengan julangan dinding batu setinggi empat meter dan fortifikasi setebal dua meter. Di seputarannya tercantum dua belas pintu gerbang dan enam belas bastion pertahanan. Impresif. Perjalanan ke Bau-Bau tentu
Sultan Murhum, Sang Haluoleo
Satu setengah dekade silam, Megawati Soekarnoputri berziarah ke tempat ini. Hanya satu tahun sesudah runtuhnya Orde Baru. Tidak lama berselang, beliau menggantikan Abdurrahman Wahid sebagai pejabat nomor satu republik ini. Pulau Buton memang mempunyai hubungan karib dengan trah Soekarno, salah