Baru satu kota dan fisik saya sudah hancur lebur. Kapal fery berjalan lambat-lambat membelah hampar Selat Benggala, meninggalkan Sabang menuju ke daratan luas Pulau Sumatra. Saya duduk bersandar di lorong sempit, hanya dipisahkan oleh buluh-buluh besi berkarat dengan laut lepas.
Kota Sabang
Peluncuran Jepang ke India
Hiraoka Kumeichi barangkali belum pernah mendengar nama Sabang sebelumnya. Namun teruntuk sang admiral, menarik sebagian besar armada Jepang dari Penang ke Aceh adalah demi sebuah cita-cita yang lebih tinggi, menguasai India. Penguasaan terhadap seantero Asia tidak mungkin berhenti di Indonesia
Bermotor Lintas Pulau Weh
Saya terdiam. Seorang wanita bercadar hitam serba tertutup, menyisakan sebaris lubang di kedua kolom matanya beranjak keluar dari rumah kayu yang ada di ujung jalan itu. Wanita itu menatap saya sebentar kemudian menghampiri rak botol yang tidak jauh dari tempat
Panas-Panas Siang Iboih
Eksotis. Satu kata yang sudah terlampau sering dilontarkan para pewarta wisata sehingga lambat laun kehilangan makna. Teruntuk masyarakat Lhok Iboih, hampar biru luas tiada batas ini bukanlah semata eksotisme, melainkan adalah sang kehidupan itu sendiri. Laut dan segala isinya sudah
Gelak Tawa di Lhok Iboih
Barangkali Iboih adalah satu-satunya tempat di Aceh untuk menikmati alkohol, pada siang bolong, tepat di bulan Ramadhan! Setidaknya itulah yang saya lihat dari senda gurau Pierre dan Liliane, sepasang turis Prancis di Iboih siang tadi. Wajar. Sebab di sudut yang
Kilometer Nol Indonesia
Bahkan teruntuk sebuah negeri yang terbentang enam ribu kilometer, segalanya masih harus dimulai dari kilometer nol. Saya termenung di tepi tebing terdepan Indonesia. Di seberang sana adalah tanah yang sama sekali asing, yang didiami oleh bangsa yang sama sekali berbeda,
Dikejar Monyet Pulau Weh
Saya tidak punya urusan dengan monyet sial ini. Sesaat setelah saya memarkir sepeda motor di sisi jalan untuk memotret, tiba-tiba saja seekor monyet keluar dari semak belukar, menghadang jalan saya. Wajar apabila kemudian saya pun menjadikannya objek fotografi. Tiga atau
Sore-Sore di Perairan Sabang
Ini bulan puasa, lumrah saja apabila mencari makan di Aceh lebih susah daripada mencari anggota DPR yang tidak korupsi. Jadilah saya menghabiskan sore untuk duduk-duduk di sempadan pantai, menantikan waktu berbuka walau saya tidak berpuasa. Perairan Sabang begitu tenang, celah
Riuh Rendah Kota Sabang
Penguasa Temasek dibuat pusing tujuh keliling bersua lawan tanding sepadan, Kolen. Persaingan berdarah-darah kedua pelabuhan guna menguasai Selat Malaka menggores narasi histori dunia. Temasek di kemudian hari tumbuh menjadi negara kota yang sangat maju, Singapura. Sayang waktu tidak bersikap ramah