“Masuk ke sini, Mas!” ajak Pak Kapolres sembari membukakan pintu Toyota Hilux lebar-lebar. “Tidak usah, Pak! Saya masih muda, biar saya duduk di bak belakang saja,” demikianlah Pak Kapolres terkekeh menanggapi penolakan saya yang langsung melompat ke bak salah satu
Month: December 2017
Jalan Pagi di Hutan Mutis
Di Fatumnasi, matahari terbit pukul lima lebih sedikit. Urusan mau apa setelah itu dioper ke masing-masing pribadi. Lumrahnya penduduk Fatumnasi pergi berkebun atau memberi makan hewan ternak di padang, namun bagi saya kesempatan untuk menyepi dan menikmati dinginnya Fatumnasi tentu
Geliat Pabrik Genteng Sokka
Sokka adalah desa yang hidup dari sebuah industri yang kurang lazim, genteng. Genteng Sokka mempunyai sejarah panjang berabad-abad lampau, berawal dari kebiasaan masyarakat Kebumen membuat tembikar. Keahlian membuat kerajinan gerabah dicetus Sokka turun temurun, hingga akhirnya desa ini menjadi sentra
Di Tepinya Sungai Serayu
Indah murni alam semesta, Tepi Sungai Serayu, Sungai pujaan bapak tani, Penghibur hati rindu. Dendang langgam keroncong gubahan begawan Soetejda mengiringi perlepasan kereta-kereta dari Stasiun Kroya. Memang tidak selazimnya sebuah stasiun dilatari musik keroncong. Beberapa dekade sudah langgam bertajuk “Di
Ciamis yang Dulu Tertinggal
Perjalanan kereta sesaat tersendat. Kemudian berhenti. Beberapa orang bangkit dari kursinya tanpa dikomando, menarik tas-tas besar dari kompartemen di atas kepala masing-masing dan bergegas turun. Saya melongokkan kepala keluar dari jendela kereta api tua ini. Di luar sana terlihat beberapa
Singgah di Stasiun Banjar
Semasa kuliah dulu, saya tinggal di kos-kosan yang salah satu penghuninya orang Banjar. Entah bagaimana ceritanya, dia selalu menjadi bulan-bulanan anak-anak kos lantaran kota kelahirannya itu bisa dilintasi kereta dalam sepuluh detik, alias sangat kecil. Sebenarnya berlebihan andaikata menyebut Banjar
Payung Geulis Tasikmalaya
Dari sisi lain jendela kusam Lodaya, bapak itu berusaha menarik perhatian penumpang dengan memutar-mutar payung warna-warni. Saya yang sedari tadi hanya menatapnya lama-lama tidak tahan juga untuk membidikkan kamera. Satu dua jepret mengabadikan atraksi gratisan yang kerap kambuh di Stasiun
Dari Rajapolah ke Cirahayu
Sebelum Cipeundeuy, demikianlah saya menandai rute dua belas kilometer yang merentangi sisi selatan Pulau Jawa, dari Rajapolah ke Cirahayu. Baik Stasiun Cirahayu maupun Stasiun Rajapolah bukanlah stasiun besar, bahkan keduanya cenderung terlupakan. Stasiun Cirahayu hanya empat kilometer sesudah Ciawi, atau
Cipeundeuy Semua Berhenti
Meskipun hanya stasiun kecil, semua kereta harus berhenti di Stasiun Cipeundeuy. Perhentian di stasiun kecil di lekuk-lekuk pegunungan Pasundan ini bukan untuk menaikturunkan penumpang, melainkan untuk sebuah rutinitas yang bermula dari insiden di penghujung tahun 1995. Kala itu, pada saat
Cibatu dan Charlie Chaplin
Seakan tidak ada habisnya legenda tentang Charlie Chaplin pernah nyepur ke Cibatu. Satu abad silam, Garut pernah terkenal sebagai tempat berlibur di Tatar Priangan. Kota yang menyandang julukan Swiss Van Java ini memang menjadi tujuan tokoh-tokoh tenar Eropa termasuk Perdana