Gunung Rakata adalah sisa puncak kecil yang gempil dari Gunung Krakatau lama. Selama empat puluh tahun semenjak letusan Sang Krakatau, keberadaan Rakata ibarat sebuah monumen peringatan bagi letusan maha-dahsyat yang pernah mengantam tanah ini. Hingga kemudian Krakatau lahir kembali di sini pada tahun 1927, muncul dari bawah permukaan laut, yang kini kita menyebutnya sebagai Anak Krakatau.
Kini Gunung Anak Krakatau dan Gunung Rakata terlihat bak sepasang gunung yang bertetangga. Sehampar lautan sempit memisahkan keduanya, meskipun di bawah permukaan laut kedua puncak gunung ini sejatinya mempunyai landasan yang sama. Dari salah satu sudut Anak Krakatau inilah saya menyaksikan lautan lepas dengan latar Gunung Rakata.
Letusan seratus tahun silam memecah Pulau Krakatau menjadi tiga pulau kecil, yaitu Pulau Rupat (Krakatau), Pulau Sertung (Verlaten), dan Pulau Panjang (Lang). Anak Krakatau muncul begitu saja dari bawah laut membentuk pulau keempat pada abad silam.
Kata Rakata dan Krakatau sendiri sebenarnya mempunyai makna yang sama. Meskipun dalam ilmu geologi, keduanya digunakan secara berbeda. Krakatau lazimnya digunakan untuk menamai pulau yang masih tersisa sementara Rakata digunakan untuk menamai puncaknya. Namun bagi para pelaut di sekitar sini, Krakatau biasa merujuk kepada Anak Krakatau sementara Rakata merujuk kepada sisa dari Krakatau lama. Membingungkan memang.
Jalur pendakian Gunung Rakata termasuk tidak populer. Bahkan saking jarangnya dijamah pendaki, trek yang digunakan untuk pendakian pun ditumbuhi oleh ilalang berduri yang tingginya hampir satu meter. Meskipun tingginya kurang dari seribu meter, memerlukan waktu nyaris empat jam untuk melakukan pendakian dan tiga jam untuk melakukan penurunan. Hal ini dikarenakan rutenya masih tertutup.
Krakatau adalah legenda. Bahkan seratus tahun pasca letusan maha-dahsyat itu, gunung ini tetap menjadi bahan pembicaraan. Satu-satunya hal yang membuat saya bergidik adalah fakta bahwa gunung ini masih terus tumbuh, empat meter per tahun, dan suatu saat nanti akan kembali memuntahkan isi perutnya ke angkasa.