Setiap satu dua langkah, lengan saya kembali tercabik-cabik. Alang-alang tinggi yang menyelimuti pulau ini begitu menyulitkan untuk dilintasi. Tidak hanya karena gatal namun juga karena sebagian di antara mereka tumbuh setinggi kepala hingga menghalangi pandangan.
Untuk menyisirnya pun tidak mudah, lantaran kurang memahami seluk beluk pulau ini, kami beberapa kali harus tersendat ketika menemui tanjakan terjal nyaris tujuh puluh derajat yang harus didaki. Undakan demi undakan mengantarkan saya ke puncak Pulau Kelapa, tentunya dengan sekujur tubuh yang merona merah kombinasi antara terbakar panas matahari dan tergores batang ilalang.
Dari pucuk Pulau Kelapa, Teluk Tomori terhampar luas di sebelah kanan sementara Kota Kolonodale tersingkap di seberang lautan sebelah kiri. Pulau kecil yang hanya ditumbuhi oleh alang-alang liar dan satu pohon kesepian ini memang merupakan lokasi sempurna untuk mengamati indahnya Teluk Tomori dalam sudut satu lingkaran penuh.
Saya meminta Wahyu mengambil beberapa buah gambar dengan latar belakang perairan yang elok ini, sementara Novi nampak asyik berfoto bersama Rusli di bukit sebelah. Sungguh menyenangkan mendapati lokasi seindah ini tanpa terlihat siapapun selain kami.
“Sebenarnya di sini buat tempat duduk-duduk kan keren,” celetuk Pak Gatot yang hanya saya amini dengan tertawa kecil. Secara pribadi sih saya lebih suka yang alami seperti ini.
Teluk Tomori tidak hanya menampung ribuan spesies ikan dan terumbu karang. Namun teluk yang berada di lingkung Wallacea ini menyimpan peninggalan arkeologi, hutan rimba lebat, dan sejumlah air terjun yang belum terjamah. Pesona dari Teluk Tomori boleh dibilang adalah “penemuan” saya yang tidak sengaja sebab keberangkatan saya ke tanah ini tidak direncanakan.
Saya termenung di atas bukit. Menatap jauh ke permukaan air laut yang bergetar pelan. Matahari senja sudah mengambang rendah di ufuk barat hanya beberapa jauh dari pucuk-pucuk bukit yang mengurung Kota Kolonodale di seberang sana. Langit yang meredup seakan memberikan isyarat kepada kami untuk segera turun dan bergegas kembali ke kota sebelum hari gelap.