Tanah merah yang dipijak itu tiba-tiba amblas. Mengirimkan mobil yang melanju di paparannya terperosok ke bahu jalan, menghantam batang pohon besar yang memagari lintasan Cagar Alam Gunung Mutis. Kami pun berlarian turun untuk membantu mengeluarkan mobil tersebut dari jebakan kubang lumpur yang nampaknya baru menjadi awalan bagi perjalanan ini.
Memang tidak selazimnya orang berkendara ke Gunung Mutis pada musim hujan. Setidaknya demikianlah keluhan Pak Mateos Anin sesaat sebelum kami berangkat bersama-sama dari Desa Fatumnasi. Sekarang saya melihat dengan mata kepala sendiri, bahwa memang perjalanan membelah cagar alam ini dapat menjadi sedemikian menyulitkan di bawah tanah basar. Atau lebih tepatnya, berbahaya.
Tidak salah apabila orang menyebutnya sebagai jalur neraka. Pada musim hujan, wilayah ini praktis tutup dari kendaraan. Namun karena permintaan pribadi dari pihak Kepolisian Resort Timor Tengah Selatan, Pak Anin bersedia membukakan akses masuk yang berarti awalan dari sebuah jibaku bermandi lumpur.
Medan laga untuk mencapai pelataran Gunung Mutis begitu berat. Tanjakan curam dengan kemiringan nyaris empat puluh lima derajat berbalur lumpur basah harus ditembus dengan kendaraan four-wheel drive. Adapun menjaga mobil tetap berada di dalam jalurnya menjadi tugas yang tidak sederhana lantaran berkendara di atas jalur ini ibarat ice-skating di atas lautan mentega.
Butuh waktu satu jam untuk membebaskan mobil yang terperosok ke sudut jalan itu.
“Hari ini kita beruntung cuaca tidak hujan,” celeteuk Pak Anin kepada saya di perjalanan, “Kalau hujan, daerah ini sudah tidak bisa kita lewati sama sekali. Tetapi bekas hujan dua hari yang lalu memang masih membuat jalan di sini begitu berat.”
Pak Anin benar. Saya tidak bisa membayangkan andaikan kami terjebak hujan di lintasan ini. Belum seratus meter, salah satu mobil yang lain kembali terperosok di sebuah tanjakan. Salah satu sisinya terbenam setengah badan di dalam lumpur yang tiba-tiba ambles ketika dipijak sementara sisi lainnya tergantung di atas. Duh, mulai lagi pekerjaan baru.