“Di sini macet sejak pembangunan LRT,” demikianlah ucapan sopir taksi yang saya tumpangi siang itu. Ucapan yang kurang lebih sama sudah saya dengar setidaknya tiga kali hari ini, masing-masing dari petugas keamanan hotel, pelayan kafe, dan seorang teman.
Terkadang orang hanya melihat fakta bahwa pembangunan LRT telah menutup nyaris separo badan jalan-jalan protokol di Kota Pempek ini, tetapi mereka lupa satu hal, volume kendaraan di Palembang sendiri tumbuh luar biasa. Saya ingat setengah dekade silam berkunjung ke tempat ini, visibilitas jumlah kendaraan dan dinamika masyarakatnya tidak seramai sekarang. Jelas ada perubahan di sini.
Tiang-tiang pancang yang nantinya digunakan untuk kereta transit ringan mulai terpanjang di sepanjang jalan besar. Mulai dari Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II hingga Jakabaring Sports Center yang jaraknya nyaris 25 kilometer, membentang dari ujung utara hingga ujung selatan metropolitan ini.
Harus diakui bahwa pembangunan di Palembang lumayan cepat, barangkali lebih cepat daripada pembangunan LRT di Bekasi dan Cibubur yang ditujukan untuk meningkatkan konektivitas di ibukota. Ambisi menyelesaikan proyek ini sebelum perhelatan Asian Games 2019 juga merupakan salah satu faktor mengapa pembangunan di kota ini sedemikian ngebut.
Pada kedatangan Khairi dan saya ke Palembang kemarin, sebuah jembatan baru yang menghubungkan kawasan hulu dan hilir juga baru saja rampung. Sebutlah namanya Jembatan Musi II, yaitu sebuah konektor membelah Sungai Musi yang terletak di kawasan yang lebih barat daripada Jembatan Ampera.
Sejatinya Jembatan Musi II sudah ada semenjak tahun 1994, namun sejak beberapa tahun silam jembatan Truss yang sejauh 644 meter ini dianggap sudah tidak lagi sanggup menampung beban lalu lintas. Akibatnya tahun ini dibukalah sebuah jembatan baru sebagai duplikasi dari jembatan semula, lengkap dengan lengkung-lengkung merah nan masif.
“Ada banyak proyek besar di sini,” ucap bapak sopir taksi yang nampaknya sangat antusias dengan laju kencang dari kotanya itu, “Salah satu yang terbesar ya Jakabaring itu. Sekarang jadi pusat olahraga. Sama satu lagi ada rencana pembangunan terowongan bawah sungai untuk menghubungkan timur ulu dan ilir Sungai Musi.”