Jembatan Korban 16 Nyawa

Sebagian besar wajah Kutai Kartanegara ada di jembatan ini. Putusnya bentang kabel-kabel baja yang menopang komprador sepanjang tujuh ratus meter tak ayal mengirimkan para pelintasnya ke dasar Sungai Mahakam. Sebanyak enam belas nyawa melayang dan puluhan luka-luka akibat insiden yang mencoreng wajah kabupaten kaya raya ini.

Perlu waktu enam tahun untuk menegakkan bentang Jembatan Gerbang Dayaku hingga dibuka pada pertengahan tahun 2001. Jembatan yang digadang-gadang sanggup bertahan tujuh windu ini ternyata hanya mampu memenuhi sepersepuluh angka harapan hidupnya, ia runtuh ketika usianya baru sedikit lebih dari sepuluh tahun.

Enam tahun setelah peristiwa tersebut, sebuah jembatan baru kembali berdiri di lokasi yang sama. Dengan desain yang berbeda, Jembatan Gerbang Dayaku kembali menjadi wajah bagi Kabupaten Kutai Kertanegara. Namun kali ini jelas tiada lagi peluang untuk membiarkan insiden yang kedua.

Jembatan Tenggarong adalah akses utama untuk menuju Samarinda maupun sebaliknya. Keberadaan jembatan ini memangkas waktu tempuh antar kedua kota menjadi hanya tiga puluh menit. Dari atas penampangnya, kita dapat menyaksikan Pulau Kumala yang menjadi pusat rekreasi andalan kabupaten kaya minyak ini, termasuk Jembatan Repo-Repo yang menghubungkan Tenggarong dengan delta Sungai Mahakam.

Selain itu di sini juga terdapat Jam Bentong, sebuah tugu yang di sekitarnya terdapat taman-taman yang menarik apabila dilihat dari atas sini. Tidak mengherankan apabila kawasan seputaran jembatan ini menjadi lokasi favorit masyarakat sekitar untuk menghabiskan waktu di petang hari.

Mobil yang kami tumpangi kembali melaju kencang meluncuri jalan raya yang akan membawa kami menuju ke Kota Samarinda. Ketika melintas di atas Sungai Mahakam yang luas di bawah sana, terasa jembatan baru ini sedikit bergoyang-goyang. Ah, anggap saja itu hanya perasaan saya.