Kalau mau naik kereta ke Bandar Lampung, beli saja tiketnya di Indomaret. Pesan satu kalimat dari Alan itu mengubah rencana awal saya untuk mencari bus dari Palembang menuju Bandar Lampung. Jujur saja baru satu kali saya menjajal kereta api trans Sumatra, yaitu untuk rute pendek dari Sawahlunto hingga ke Solok beberapa tahun silam. Jadilah ini kesempatan yang kedua.
Malam ini, di bawah deraan hujan lebat, akhirnya saya sampai juga di Stasiun Kertapati. Dibandingkan kompatriotnya di Pulau Jawa, stasiun ini relatif kecil namun modern. Tata ruangnya rapi dan fasilitasnya pun lebih dari semenjana.
Kereta eksekutif Sriwijaya yang mengantar saya dari Palembang ke Bandar Lampung juga tidak kalah dengan kereta-kereta eksekutif di Jawa, meskipun faktor angkutnya pada hari itu relatif lebih kecil, alias sepi dengan penumpang.
Perjalanan semalam suntuk dari Palembang menuju Bandar Lampung adalah perjalanan pamungkas dari penjelajahan Sumatera yang saya lalui selama enam minggu. Pemberhentian di Bandar Lampung juga akan menjadi terminus sebelum lompatan akhir ke Jakarta. Tak berapa lama saya sudah membenamkan diri di kursi empuk kereta eksekutif ini, ditemani sebuah laptop dan secangkir kopi panas. Sudah barang tentu kereta eksekutif adalah sebuah kemewahan yang tidak tabu teruntuk seorang pejalan lepas.