Penyu itu berbeda dengan kura-kura. Menyaksikan bocah-bocah metropolitan Jakarta memperdebatkan apa bedanya penyu dan kura-kura sepanjang perjalanan benar-benar ibarat komedi situasional. Siang ini kami, dua puluh orang, menyambangi penangkaran penyu di Batu Hiu.
Ratusan tukik, anakan penyu, ditampung di dalam bak-bak besar. Tempat yang dikelola oleh Kelompok Pelestari Biota Laut ini utamanya menangkar spesies penyu hijau, Chelonia mydas, yang lazim ditemukan di Samudera Hindia. Penyu-penyu yang sudah cukup dewasa boleh dipegang dan diajak berfoto bersama sehingga tempat pelestarian penyu ini sebenarnya cukup instagramable.
Pada bulan-bulan tertentu, mereka melepaskan tukik-tukik kembali ke laut. Tidak mudah karena ratusan tukik yang baru pertama kalinya menjalani hidup di alam bebas itu harus langsung berhadapan dengan para predator, terutama burung elang. Lumrah apabila ternyata banyak di antara anakan penyu tersebut tidak bertahan lama hidup di alam bebas.
Sudah lama Kang Didin memimpin pengelolaan penangkaran tersebut. Kami bicara ngalor ngidul tentang pelestarian penyu di Pangandaran, meskipun obrolan kami berdua didominasi oleh keluhan kekecewaan terhadap pemerintah. Standar saja. Pemerintah gini lah, pemerintah gitu lah. Namun andai dibandingkan teman-teman yang lain, sepertinya sayalah yang paling menikmati kunjungan ke tempat ini.