Mereka cuma punya nasi dan tiga cuil ikan asin. Cabe pun kita harus menambah sendiri. Pejalan jauh memang tidak sepantasnya mengharap macam-macam. Apapun itu, apalagi di sudut-sudut kampung seperti ini, harus bisa kita terima dan syukuri. Jadilah siang ini di perkampungan Batak saya makan nasi dan ikan asin.
Tidak buruk. Karena saya memang suka ikan asin.
Bukan berarti mereka kekurangan pangan. Namun saya hadir pada satu siang yang salah. Tidak nampak seorang pun di sana pada waktu saya kelaparan dan tidak terlihat satu warung pun di seputaran sini. Satu-satunya yang saya lihat adalah kios dengan ibu-ibu tua yang menjual rokok.
“Saya sih adanya rokok. Tapi kalau mau nasi dan ikan asin juga boleh,” tukasnya.