Telusur gugus-gugus kepulauan Raja Ampat menawarkan penatapan yang serupa dengan yang dialami Alfred Russell Wallace dua abad silam. Enam ratus pulau karang terserak di perairannya membayang apik pada permukaan laut tatkala matahari bersinar rendah.
Satu hal menarik yang jarang dipahami adalah bahwa Kabupaten Raja Ampat memiliki wilayah seluas Provinsi Sumatera Utara, atau sepadan dengan luas Provinsi Jawa Barat digabung dengan Provinsi Jawa Tengah. Berkunjung ke Raja Ampat bukan menyambangi satu destinasi, melainkan mengeksplorasi sebuah perairan masif dengan enam ratus gugus pulaunya.
Nama Raja Ampat sendiri berasal dari mitos masyarakat tentang empat raja yang masing-masing memegang kekuasaan empat pulau utamanya, Waigeo, Salawati, Misool, dan Batanta. Sedangkan secara historis, Kepulauan Raja Ampat sendiri telah didiami oleh manusia sejak zaman purba dan kemudian berada di bawah wilayah Kesultanan Tidore pada zaman Penjelajahan Samudera.
Masyarakat Raja Ampat pada umumnya adalah komunitas nelayan. Mereka tinggal di desa-desa tepi pantai yang saling berjauhan. Penjelajahan hidup mereka pun jarang berpotongan satu sama lain hingga lumrah mereka tidak saling mengenal.
Apabila di Suku Indian persahabatan dengan orang asing biasa dijalin melalui pipa perdamaian yang dihisap secara bergantian, maka di Raja Ampat persahabatan dijalin dengan permen, atau mereka biasa menyebutnya gula-gula. Aneh memang. Sebab tidak hanya anak-anak kecil yang menyukai permen, orang-orang dewasa pun sering terlihat saling berbagi.
Kepulauan Raja Ampat tenar bukan tanpa alasan. Wilayah ini merupakan taman laut terbesar di nusantara yang menyimpan tiga dari empat spesies karang planet ini. Sekurang-kurangnya ada lima ratus macam karang, tujuh ratus macam moluska, dan ribuan spesies ikan yang menghidupi ekosistem perairan ini.
Gua-gua purba yang tersebar di gugus-gugus karang kepulauan ini dipenuhi dengan cap tangan manusia purba, menandakan bahwa daerah ini sudah menjadi hunian bagi manusia semenjak zaman pra-sejarah. Ribuan tahun berlalu, Kepulauan Raja Ampat dengan segala kekayaan alam di dalamnya kini menjadi tanah suci bagi para penyelam dari seantero penjuru dunia.