Pagi itu Hutan Mutis ibarat gunungan lumpur. Hujan yang mengguyur dua malam silam meninggalkan jejak berupa tanah merah lembek yang menggenangi badan jalan. Akibatnya kendaraan yang berusaha melintas pun kesulitan untuk mempertahankan diri di dalam lintasan, ibaratnya bermain sepatu roda
Author: wirawan
Jalur Neraka di Fatumnasi
Tanah merah yang dipijak itu tiba-tiba amblas. Mengirimkan mobil yang melanju di paparannya terperosok ke bahu jalan, menghantam batang pohon besar yang memagari lintasan Cagar Alam Gunung Mutis. Kami pun berlarian turun untuk membantu mengeluarkan mobil tersebut dari jebakan kubang
Selamat Hari Natal 2017!
Perjalanan ke Bagansiapiapi membawa saya menemui sebuah kota tua yang masih menyimpan eksotisme di balik modernitas. Tidak hanya sisa pembangunan ala Tionghoa melainkan juga remah-remah sisa kolonialis, salah satunya adalah Gereja Santo Petrus Paulus yang berada di salah satu sudut
Ritual Adat ala Suku Mollo
Lapangan itu diselimuti rerumputan hijau tipis yang masih basah akibat embun semalam. Kanan kirinya dikepung oleh bukit kecil dan batu karang legam yang membentengi setiap sisinya yang dirimbuni oleh selapis pepohonan teduh yang menghalangi cahaya masuk. Tidak terlihat apapun yang
Surga dari Nuaf Nefomasi
Nuaf Nefomasi, atau tenarnya disebut Gunung Mutis, ibarat pecahan surga yang turun di bumi. Padang rumput hijau yang beririsan dengan bongkah-bongkah batu besar hitam kelam menjadi hamparan hidup bagi kuda dan sapi liar yang berkeliaran di paparannya. Tanah tinggian dari
Membelah Cagar Alam Mutis
Kuda-kuda liar yang asyik merumput itu tersentak dan berlari ketika mendengar deru mesin mobil kami yang dipacu melintasi jalanan berbatu di Cagar Alam Gunung Mutis. Pemandangan padang rumput dan hutan pinus silih berganti mewarnai perjalanan yang baru berlangsung selama setengah
Diangkut Polisi ke Mutis
“Masuk ke sini, Mas!” ajak Pak Kapolres sembari membukakan pintu Toyota Hilux lebar-lebar. “Tidak usah, Pak! Saya masih muda, biar saya duduk di bak belakang saja,” demikianlah Pak Kapolres terkekeh menanggapi penolakan saya yang langsung melompat ke bak salah satu
Jalan Pagi di Hutan Mutis
Di Fatumnasi, matahari terbit pukul lima lebih sedikit. Urusan mau apa setelah itu dioper ke masing-masing pribadi. Lumrahnya penduduk Fatumnasi pergi berkebun atau memberi makan hewan ternak di padang, namun bagi saya kesempatan untuk menyepi dan menikmati dinginnya Fatumnasi tentu
Geliat Pabrik Genteng Sokka
Sokka adalah desa yang hidup dari sebuah industri yang kurang lazim, genteng. Genteng Sokka mempunyai sejarah panjang berabad-abad lampau, berawal dari kebiasaan masyarakat Kebumen membuat tembikar. Keahlian membuat kerajinan gerabah dicetus Sokka turun temurun, hingga akhirnya desa ini menjadi sentra
Di Tepinya Sungai Serayu
Indah murni alam semesta, Tepi Sungai Serayu, Sungai pujaan bapak tani, Penghibur hati rindu. Dendang langgam keroncong gubahan begawan Soetejda mengiringi perlepasan kereta-kereta dari Stasiun Kroya. Memang tidak selazimnya sebuah stasiun dilatari musik keroncong. Beberapa dekade sudah langgam bertajuk “Di