Batu Payung Morowali Utara

Totem utama Teluk Tomori adalah Batu Payung. Bukan tempat yang seru buat kita kunjungi, hanya saja bentuk batu karang besar yang mirip payung ini menjadi semacam ucapan selamat datang teruntuk siapapun yang melintasi pasase sempit di leher Teluk Tomori. Dari Kota Kolonodale selepas Batu Payung berarti sudah berada di wilayah Teluk Tomori luar.

Saya keluar dari kabin perahu dan duduk di dek depan. Setiap gerakan yang saya lakukan seakan membuat perahu ini terombang-ambing parah di tengah lautan yang bergelora. Di hadapan saya terhampar lautan luas yang terkurung oleh perbukitan dari segala sisinya, laksana sebuah danau raksasa. Tetapi sudah jelas, ini lautan.

“Disebut Batu Payung karena,” ucap Rusli memulai penjelasannya.

“Karena bentuknya seperti payung?” sahut saya memotong ucapannya. Ya. Memang atas alasan apa lagi batu ini disebut sebagai Batu Payung kan? Sudah barang tentu disebut Batu Payung karena bentuknya mirip payung. Batu karang ini berdiri di tengah-tengah lautan, lantaran air laut yang terus menerus menghempas bagian bawahnya, karang di bagian bawah terkikis hingga menjadi pipih sementara bagian atasnya tetap berukuran besar. Ya, intinya sih mirip payung.