Meriah di Batu Secret Zoo

Berkunjung ke Batu Secret Zoo haruslah dilakukan ketika low-season. Pada high-season tempat ini lebih mirip posko antrean sembako di Somalia daripada tempat wisata keluarga. Pasalnya pada akhir pekan saja jumlah pengunjung benar-benar membludak dari seluruh penjuru Jawa Timur.

Tentu tidak salah apabila animo masyarakat begitu tinggi. Sebab Batu Secret Zoo memang agak berbeda dari lumrahnya kebun binatang di Indonesia. Mulai dari koleksinya hingga penataannya boleh dibilang memiliki kelas jauh di atas rata-rata, bahkan menurut saya pribadi, lebih menarik daripada Kebun Binatang Ragunan.

Dari pintu masuk, sambutan pertama adalah tikus raksasa Amerika Selatan yang berbulu hitam dan ukurannya lebih besar daripada kucing kampung. Apabila tikus ini berkembang biak luas di Indonesia, saya rasa mereka malah akan mengejar-ngejar kucing.

Koleksi paling menarik di Batu Secret Zoo adalah macan-macanan. Adapun imbuhan -an di sini melambangkan banyaknya jenis macan, bukan macan palsu. Mulai dari harimau, singa, jaguar, macan tutul, cheetah, hingga puma semuanya eksis di kebun binatang kebanggaan Jawa Timur ini meskipun rata-rata mereka menghabiskan siang hari untuk tidur. Jadilah siang itu kami lebih banyak menonton hewan-hewan buas ini tidur siang daripada beraksi jungkir balik di kandangnya yang luas itu.

“Setidaknya hewan di sini terawat,” celetuk Bayu yang sejatinya tidak bisa dibantah, “Bandingkan saja dengan kebun binatang di Bandung atau di Surabaya, hewan di sini seperti punya strata ekonomi berbeda.”

Salah satu kandang yang paling menarik adalah habitat harimau yang mempunyai atap kaca. Para pengunjung dapat berjalan kaki menyusuri atap kaca tersebut sementara beberapa harimau dewasa berada tepat di bawah lantai yang tembus pandang. Fantasi paling liar tentu saja membayangkan lantai kaca ini ambrol dan mengirim semua pengunjung ke dalam kandang harimau. Namun sejauh yang saya tahu, itu belum pernah terjadi.

Jam baru menunjukkan pukul dua siang, setidaknya kami masih punya waktu dua jam sebelum kembali ke Kota Malang. Berikutnya kami akan bersua dengan mobil-mobil antik di Museum Angkut. Perihal kunjungan singkat ke kebun binatang elok ini biarlah disudahi sampai di sini.