“Ya itu mereka orang baru belajar bikin dodol,” kata Pak Sopir yang mengantar kami malam itu, entah meledek atau merendah. Tatapan saya tidak bisa lepas baris-baris kedai penjual dodol yang ada di sepanjang jalan raya dari Kota Banjarmasin menuju Kota
Kab Hulu Sungai Selatan
Hutan Meratus yang Gundul
Kandangan di Kalimantan Selatan bagaikan pinang dibelah dua dengan Sanggau di Kalimantan Barat bukan dalam hal positif, namun dalam hal penggundulan hutan di kanan-kiri jalan. “Biasa, Pak. Hutan seperti itu memang sengaja dibakar oleh penduduk setempat, sesudah itu tinggal ditanami
Bambu Loksado, Sarana Jalan
Tidak pernah terbayangkan bagi saya sebelumnya untuk mau menceburkan diri ke sungai berkapalkan seikat bambu. Batangan-batangan bambu sepanjang empat hingga lima meter diikatkan menjadi satu dengan daun dan dilarung ke sungai. Tidak cukup sampai situ, kita juga ikut menaikinya dan
Bamboo Rafting ala Loksado
Satu-satunya bambu yang pernah saya naiki hanyalah dipan di teras rumah. Belum pernah terbayangkan bagi saya sebelumnya apabila kemarin saya harus menaiki alas dipan menyusuri sungai di pedalaman Kalimantan. Dengan hanya bermodal batang-batang bambu yang jumlahnya satu lusin, bapak tersebut
Denyut Lirih Desa Loksado
Anak Bugis itu bermimpi mengambil jurusan hukum di Universitas Hasanuddin. Meskipun sebentar lagi dia lulus SMA, mimpi tersebut masih terasa begitu jauh. Dengan agak terseok-seok dia menyimpankan tas saya di gudang, sementara saya beranjak ke atas rakit kecil yang terombang-ambing