Kedurhakaan anak dan insekuritas orang tua adalah topik lumrah legenda Melayu Kuno. Orang Indonesia menyebutnya Malin Kundang, sementara orang Malaysia menyebutnya Megat Sajobat dan orang Brunei menyebutnya Nakhoda Manis. Intinya sama, seorang anak yang meraih kesuksesan di tanah perantauan namun
Kota Padang
Kala Sepeda Motor Terbenam
“Kak, airnya kayanya naik deh. Tadi sepeda motor kita baik-baik saja kah?” tanya Elza ketika kami berdua sudah berjalan sedemikian jauh di balik bukit, menyisir Pantai Air Manis. Saya tidak menjawab. Pohon kelapa yang runduk melengkung terlihat sudah terbenam sebagian,
Panasnya Pantai Air Manis
Aie Manih nama sejatinya. Air Manis, demikian orang menyebutnya tenar, memang tidak ubahnya sebuah kesunyian yang kontras dengan hiruk pikuk kota Padang, lantaranpun dipisahkan hanya oleh segunduk dua gunduk bukit hijau. Gelombang liar Samudera Hindia diredam oleh lekukan tanjung di
Padang, Kota Pesisir Pantai
Sepanjang seribu lima ratus kilometer pantai barat Sumatera, terserak kota-kota kecil dan dusun-dusun yang tenang teduh. Kecuali Padang. Padang adalah anomali di pesisir barat Sumatera. Ialah satu-satunya kota metropolitan sekaligus kota terbesar pantai barat Sumatera yang hadir dalam riuh rendah
Riuh Jembatan Siti Nurbaya
Pendar cahaya semenjana yang beriringan itu entah mengapa terasa memaksa saya untuk memicingkan kedua mata. Boleh jadi karena saya sudah terlampau lelah atau karena angin menghempas asap bakaran sate ke mana-mana. Deret lampu-lampu putih menerangi pekatnya malam, berbaur dengan nyala
Sate Padang Paling Mantap
“Satu-satunya Sate Padang yang pernah saya santap itu di Pasar Santa,” jawab saya enteng ketika Alandri bertanya apakah saya doyan Sate Padang. Tentu saja saya suka, saya acap singgah di Pasar Santa untuk menikmati Sate Padang cap Ajo Ramon sembari