Zhao Rugua memang urung menjejakkan kakinya di luar daratan Tiongkok. Namun gurat-gurat penanya menatah sebuah kisah tentang para pelayar dari Pa Ling Fong, kota pelabuhan masif di bawah imperium talasokratik San Fo Shi. Para pedagang asing itu disebut-sebut Zhao Rugua
Sumatera Selatan
Rumah di Uang Sepuluh Ribu
Di kantong saya sedang tidak ada uang sepuluh ribu. Namun saya percaya tanpa harus membandingkan sisi dengan sisi, bahwa yang berdiam di hadapan saya saat ini adalah rumah adat yang terpampang di lembar uang sepuluh ribuan. Inilah rumah adat Sumatera
Museum Ala Sumatera Selatan
Sumatera Selatan adalah provinsi yang beruntung, direndam di dalam kekayaan budaya dan peradaban yang melimpah ruah. Region yang terletak di sempadan timur Sumatera ini pernah menjadi episentrum talasokratis Sriwijaya, yang kuasanya membentang luas menaungi hingga Semenanjung Malaya. Bahkan jauh sebelum
Waterpark yang Baru Buka
Tumpukan semen dan bongkah-bongkah batu masih menjadi hiasan di sepanjang jalan masuk menuju ke taman wisata. Bukan terbengkalai. Namun memang Waterpark Tanah Mas baru sejenak dibuka, dengan kekurangan di sana sini yang belum dibereskan. Pengunjungnya pun secara virtual belum eksis.
Wisata Keluarga Punti Kayu
“Tetapi nggak ada apa-apa tuh di Punti Kayu,” jawab Alya menanggapi pertanyaan saya yang sedari tadi sibuk mengubek-ubek internet. Pasalnya, Palembang memang bukan tujuan wisata yang lumrah sehingga menenetukan destinasi berikutnya pun harus meminta rekomendasi Google. Dan siapa sangka gara-gara
Siguntang Atap Palembang
Legenda dan sejarah acap berbaur karib. Usaha memilah dan memilih terkadang menghasilkan rangkaian rekam cerita yang tidak lengkap. Tanpa terkecuali riwayat Raja Si Gentar Alam yang historinya terkesan samar-samar. Didapuk berasal dari Imperium Sriwijaya, sang prabu kerap dihubung-hubungkan dengan sosok
Wisata Kuliner Palembang
Katakanlah pempek sebagai sebuah delikasi memang tidak salah, namun sejatinya lebihlah dia daripada yang tersematkan itu. Pempek hadir di Palembang bukan sekedar sebagai penganan, melainkan sebuah kebanggaan masyarakat. Pempek hidup sebagai simbol-simbol sosial bahkan identitas budaya, sungguh capaian tertinggi bagi
Memburu Jembatan Ampera
“Kamu tidak keberatan kalau kita tetap hunting malam ini?” tanya saya, sementara di luar sana gelegar guntur mendampingi hujan badai mengguyur Palembang. Di luar terkaan saya, Eva justru tertawa dan mengiyakan. Jadilah kami berdua berangkat berburu foto di tengah badai.