“Turun di sana. Kol itu tidak akan ke mana. Tetapi kapan lagi abang balik ke sini,” celetuk Simon sambil memarkirkan mobil kijangnya di tepi jalanan Berastagi yang ramai siang itu. Saya pun melompat turun dari mobil, mengambil posisi tepat di
Kab Karo
Di Bawah Deru Sipisopiso
Saya cuma bisa menatapnya dari kejauhan. Heri dan Simon bilang tidak ada waktu untuk turun mendekat. Memang. Saya hanya sempat mampir lantaran saya harus segera buru-buru berpindah kota lagi setelah kembali ke Medan esok nanti. Dari atas sini Sipiso-piso masih