“Kamu duduk di sana,” pinta si bapak tua, “Itu meja kursi yang dulunya dipakai Jenderal Gatot Subroto pada masa perjuangan kemerdekaan.”
Saya pun duduk di atas bangku kayu itu. Di depan saya ada sebuah meja kerja dengan pelituran seadanya, dengan sebuah unit pesawat telepon model Perang Dunia di sudutnya. Tidak ada yang istimewa dari meja ini, selain karena dulunya pernah menjadi meja kerja Gatot Subroto, jenderal kondang era perang kemerdekaan yang kontroversial.
Ya. Gatot Subroto memang kontroversial. Tidak banyak anak muda sekarang yang mengerti kisah hidupnya, terlebih kecamuk di sebalik karier militernya. Yang pasti, Gatot Subroto adalah orang yang mengeksekusi mati Amir Sjarifuddin, tanpa pengadilan.
Sang Perdana Menteri ditembak mati di sebuah lapangan kosong di Karanganyar, Jawa Tengah.
Karier politik dan militer Gatot Subroto penuh turbulensi pasca kejadian tersebut. Beberapa kali sang jenderal membangkang perintah Presiden Soekarno sehingga sempat dicopot dari jabatan militernya. Barulah pada kemudian hari beliau kembali diangkat menjadi Wakasad. Semenjak saat itu, sang jenderal lebih banyak bungkam dan tidak lagi berseberangan dengan Soekarno.