Monumen NKRI Harga Mati

Namanya Tugu Perbatasan Garuda Perkasa. Namun orang lebih banyak menyebutnya Monumen NKRI Harga Mati lantaran tulisan ngejreng tersebut lebih terlihat dari jalan raya. Tugu ini terletak di Pulau Sebatik, tepatnya pada sebuah bukit kecil yang tidak terlalu jauh dari garis perbatasan Indonesia dengan Malaysia.

Dari atas sini terlihat hamparan persawahan milik penduduk Sebatik Indonesia yang menghijau, sementara di seberang terlihat perkebunan sawit milik penduduk Sebatik Malaysia. Dahulu kala Sebatik Indonesia boleh dibilang tertinggal dibandingkan wilayah Sebatik Malaysia, namun kini perbedaan itu sudah tidak terlalu nampak. Bahkan boleh dibilang suasana di sisi Indonesia jauh lebih hidup daripada di sisi Malaysia.

Siang itu panas sekali namun justru menjadi momen bagus untuk mengambil gambar tugu dengan warna yang tajam. Yusuf menyuruh saya berdiri menutupi papan peringatan yang ada di depan tugu, kemudian mengambil gambar saya dari berbagai sudut. Monumen ini sudah eksis semenjak tahun 2012, atas inisiatif penduduk Sebatik untuk membangun sebuah landmark yang menjadi ciri khas dari pulau ini.

Dengan tugu ini, berarti pungkas sudah penjelajahan saya di Pulau Sebatik. Perjalanan berikutnya adalah kembali menuju ke dermaga untuk mencari kapal ke Nunukan. Saya pun mengajak Yusuf berlepas menuju dermaga, sementara di belakang sana terlihat patung sang garuda menggigit bendera merah putih memuncaki lanskap.