Ketika anda sudah cukup gila untuk makan pisang goreng dengan sambal, berarti anda sudah cukup gila untuk membicarakan dan mempercayai apapun di Jalan Roda. Sulawesi Utara adalah gabungan dari segala ketidakmungkinan yang belum pernah sebelumnya terlintas di benak. Bak eksotisme dan kegilaan yang berbenturan kemudian melebur menjadi satu.
Inilah Jalan Roda. Tempat di mana segala kesintingan itu ditumpahkan melalui mulut-mulut lepas para penikmat kopi pahit. Mulai dari sengketa kedaulatan dengan Filipina di seberang Las Palmas hingga kasus korupsi memalukan sang putri daerah, Angelina Sondakh.
“Cewek, tolong tambahkan susu,” pinta saya pada gadis penjual kopi yang langsung menuangkan susu kental manis tanpa berkomentar. Entah bagaimana ceritanya wanita Manado lebih senang dipanggil ‘cewek’, saya sudah terlalu pusing untuk memahami masalah itu, sementara pertanyaan mengapa pisang goreng harus dimakan dengan sambal pun masih belum terjawab.
Si cewek kembali mendekati meja saya kemudian menyodorkan sepiring pisang goreng lagi. Saya sudah lupa tadi pesan berapa banyak. Obrolan ngalor ngidul di meja sebelah tentang Angelina Sondakh yang semakin menarik lebih banyak menyita perhatian saya hingga saya merasa perlu menambah dosis sambal di pisang goreng ini.
“Jalan Roda adalah sentral politik Manado,” terang Haidir sambil menyesap batang-batang rokok terakhirnya “Mulai dari rakyat hingga anggota dewan, semua ada di Jalan Roda, bahas politik.”
Jalan Roda tidak besar. Lebih mirip gang yang hanya dapat dilintasi sepeda. Sementara di kanan kirinya barisan kedai nampak tidak pernah sepi pengunjung. Ada keyakinan klenik bahwa setiap kandidat walikota Manado sebelum maju harus meminta restu kepada warga Jalan Roda, begitu pula halnya dengan para pejabat lain semisal anggota dewan.
Menjelang pemilihan raya, situasi obrolan Jalan Roda pun turut memanas. Tidak jarang antara satu warung kopi dengan yang lainnya mempunyai gacoan berbeda dan bersengketa dalam diskusi politik yang bertensi tinggi. Bahkan persoalan yang sejauh dua ribu kilometer di Jakarta macam Angelina Sondakh pun bisa menjadi seru di Manado.
Suara bapak-bapak tua ahli politik di meja sebelah mulai terdengar meninggi. Saya melirik meja sebelah seraya merendam segumpal besar pisang goreng ke kubangan sambal dan menelannya bulat-bulat. Peduli setan.