Setir mobil dibanting. Kijang uzur itu pun kemudian memasuki jalanan berbatu di perkampungan. Saya tidak melihat jelas apa yang terjadi karena saya duduk di kursi paling belakang. Sopir nampak agak panik ketika mengendalikan mobilnya melalui sela-sela jalanan sempit di Kabupaten Pinrang. Kami keluar dari jalur yang semestinya di Trans Sulawesi.
“Ada ribut-ribut di depan. Orang-orang acung golok. Kita belok sini saja,” bapak tua yang duduk di depan bersama sopir berusaha menjelaskan.
Saya belum pernah ke Pinrang sebelumnya. Baru kali ini saya melintasi kabupaten yang punya lanskap pegunungan apik di Sulawesi Selatan ini. Sepanjang perjalanan dari Polewali, saya demikian menikmati pemandangan yang hadir di sisi kiri jalan. Tadinya saya berencana singgah di kota ini, namun ternyata mobil tidak mengambil rute melewati tengah kota sehingga saya pun mengurungkan niat.
Tak apalah, masih ada lain waktu. Tidak lama lagi mobil yang menuju Makassar ini akan melintas di Kota Parepare. Di kota tersebut saya akan tinggal selama beberapa hari ke depan.