Zhao Rugua memang urung menjejakkan kakinya di luar daratan Tiongkok. Namun gurat-gurat penanya menatah sebuah kisah tentang para pelayar dari Pa Ling Fong, kota pelabuhan masif di bawah imperium talasokratik San Fo Shi. Para pedagang asing itu disebut-sebut Zhao Rugua tidak mempunyai mata uang sendiri, mereka berdagang dengan keping-keping emas dan berbicara dalam bahasa Sansekerta.
Pa Lin Fong dan San Fo Shi, demikianlah histori Tiongkok menyebut Palembang dan Sriwijaya, menjalin hubungan dagang dengan Dinasti Song semenjak dua milenium silam. Pasca era Sriwijaya, tanah ini acap menjadi medan sengketa, di mana armada kerajaan yang dipimpin Laksamana Cheng Ho berbaku bunuh dengan gerombolan bajak laut pimpinan Chen Zuyi pada era Majapahit.
Masa-masa berikutnya semakin redup bagi praja pada pesisir Sungai Musi ini. Era kesultanan-kesultanan Islam sempat mengangkat Palembang kembali ke permukaan, namun sudah barang tentu kedigdayaan era Sriwijaya tidak pernah terulang di tanah ini, hingga akhirnya Belanda menghapuskan kesultanan dari tanah ini pada awal abad sembilan belas.
Rekaman perjalanan kesultanan-kesultanan Islam pada kota tertua di Indonesia ini dirangkum dengan sederhana oleh Museum Sultan Mahmud Badaruddin II. Bangunan berarsitektur klasik yang tersudut di paparan Sungai Musi ini menyimpan rekaman-rekaman perjalanan panjang Palembang mempertahankan eksistensinya di bawah tekanan Belanda.
Perjalanan ke museum unik ini hanyalah satu dari sekian banyak rangkaian destinasi sejarah yang saya kunjungi bersama Alya di kota ini. Di tempat inilah saya belajar banyak tentang bagaimana Palembang mati-matian bertahan untuk tetap eksis pasca runtuhnya Sriwijaya. Sebuah perjuangan dan perjalanan yang harus diakui paling berperan dalam membentuk kultur Palembang di kemudian hari.
Di era republik, Palembang justru kembali menemukan momen-momen kebangkitannya. Kota ini tumbuh menjadi salah satu kota terbesar Indonesia, sekaligus terbesar kedua di Sumatera. Denyutnya kencang sebagai poros dan jembatan perdagangan antara Sumatera dan Jawa.