Zorg, dat als ik terug kom hier instand in gebouwd. Kelak, apabila saya kembali maka di tempat ini sudah berdiri sebuah kota. Kota Bandung berdiri semudah mengucapkan sepatah kata. Sepatah kata dari Gubernur Jenderal Herman Daendels memang menandai berdirinya kota Bandung.
Geliat Bandung sejatinya bermula jauh sebelum itu. Diawali dari de Grote Postweg, jalan pos, yang membelah desa ini menjadi dua bagian, Bandung tumbuh pesat. Jalan ini pulalah yang kemudian menjadi poros bagi sebuah kota yang baru. Di kanan kirinya bermunculan bangunan-bangunan mewah kolonial, termasuk di antaranya Gedung Societiet Concordia dan Hotel Savoy Homann.
Kilometer nol Bandung sendiri adalah tempat di mana Daendels pernah menancapkan tongkatnya, tempat yang sekarang ditandai oleh sebuah tugu kecil. Di belakangnya terdapat sebuah lokomotif tua, yang entah apa relevansinya, berdiri tepat di hadapan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat.
Titah Daendels memindahkan ibukota dari Krapyak ke Bandung inilah yang menetapkan hari jadi kota Bandung. Diteguhkan oleh penelitian Dr. Sobana Hardjasaputra dari Universitas Padjadjaran, maka mantaplah tanggal 25 September 1810 ditetapkan sebagai hari jadi Kota Kembang.