Hari ini nampaknya saya kurang beruntung. Berkunjung ke Yogyakarta pada hari Senin bersama Vhindy dan mendapati Museum Ullen Sentalu tutup. Apa boleh buat, satu-satunya yang dapat saya lakukan pada pagi itu barangkali hanyalah berfoto di halaman depan museumnya. Salah satu museum yang paling direkomendasikan oleh teman-teman saya ini nampaknya harus menunggu lain waktu untuk disinggahi.
Museum Ullen Sentalu sebenarnya bukan barang baru. Museum ini sudah berdiri semenjak dua puluh tiga tahun yang lalu, namun entah mengapa sepanjang hidup saya di Solo, saya tidak pernah menyempatkan diri untuk mengunjunginya. Barulah kali ini ketika saya tinggal di Jakarta dan berkesempatan untuk bermain ke Yogyakarta maka saya pun singgah di sini.
Adalah Pak Haryono, pemilik Ulating Blencong Foundation, yang menginisasi pembangunan museum budaya Jawa ini. Dibuka pertama kali pada tahun 1994 dan diresmikan tiga tahun kemudian oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aria Paku Alam VIII yang merupakan gubernur dari Daerah Istimewa Yogyakarta saat itu.
Tetapi apa boleh buat. Barangkali saya masih punya kesempatan lain untuk mengunjungi museum ini. Untuk momen kali ini biarlah saya pakai untuk menyantap jadah bakar Mbah Carik saja.