Wisata Keluarga Punti Kayu

“Tetapi nggak ada apa-apa tuh di Punti Kayu,” jawab Alya menanggapi pertanyaan saya yang sedari tadi sibuk mengubek-ubek internet. Pasalnya, Palembang memang bukan tujuan wisata yang lumrah sehingga menenetukan destinasi berikutnya pun harus meminta rekomendasi Google. Dan siapa sangka gara-gara internet pulalah kami berdua akhirnya singgah di Punti Kayu.

Taman Wisata Alam Punti Kayu, nama lengkapnya, adalah sebuah kawasan hutang lindung di pesisir kota Palembang yang kini dialihfungsikan sebagai sebuah objek wisata terbuka. Biasanya destinasi ini ramai dikunjungi keluarga pada hari-hari libur saja.

Sekarang sudah barang tentu bukan hari libur. Tak ada seorang pun di sana. Meskipun demikian, kami menyempatkan diri untuk melihat sebuah penangkaran, kebun binatang kecil yang mempunyai koleksi hewan-hewan mainstream mulai dari gajah, buaya, ular, kuda, hingga ayam!

Di luaran kebun binatang tersebut terdapat hutan dengan pepohonan tinggi dan rimbun. Namun jangan salah karena meskipun ditumbuhi pepohonan yang rungkut, udara panas terasa mengambang setinggi kepala di sini. Jadilah saya mandi keringat ketika berjalan mengitari hutan yang sejatinya tidak seberapa luas dan begitu dekat dengan kebisingan kota ini.

“Maklumlah, Palembang terletak di dataran yang sangat rendah, wajar serba panas di sini,” terang Alya secara diplomatis, “Sebenarnya mencari gunung di dekat kota ini pun susah.”

“Kalau begitu lain waktu kita main ke Pagaralam,” balas saya. Sejujurnya, Pagaralam adalah salah satu destinasi yang saya sasar dalam perjalanan lintas Sumatera kali ini. Namun karena keterbatasan waktu, saya terpaksa langsung menyasar kembali ke Bandar Lampung seusai dari Palembang.

Ah, mungkin di lain waktu.