Entah bagaimana ceritanya ia mampu terlempar lima belas ribu kilometer dari habitat aslinya di Pegunungan Andes. Vasconcellea pubescens, atau carica orang menyebutnya, merupakan spesies pepaya gunung yang hidup di lereng dataran tinggi Amerika Latin. Lintas Pasifik. Jauh sekali dari Indonesia, apalagi sampai naik ke ketinggian Dieng.
Adapun benang merahnya dapat ditarik hingga era kolonial. Konon pada masa penjajahan, rute pelayaran dari Hindia Belanda ke Amerika Latin acap dilintasi pelaut Belanda. Termasuk yang di antaranya pengiriman tenaga kerja ke Suriname. Sebaliknya, beberapa pelaut Belanda membawa bibit pepaya Andes ini dari Amerika Latin ke Asia Tenggara.
Alih-alih tersingkir dari habitat yang anyar, carica justru tumbuh dengan subur di Dataran Tinggi Dieng, yang barangkali mempunyai iklim serupa Pegunungan Andes. Hasilnya, carica tumbuh dan berkembang menjadi buah lokal yang populer.
Rasanya manis agak masam. Seperti pepaya yang sudah dikompres menjadi padat. Tidak hanya dimakan sebagai manisan, warga Dieng juga kerap membuatnya menjadi selai dan sirup.