“Tuhan mengasihi Indonesia torang samua basudara,” sekuranglebihnya demikian tulisan yang tersemat di depan kompleks perumahan elit Citraland Manado. Di gerbangnya, nampak sebuah patung Yesus Kristus setinggi puluhan meter menaungkan kedua tangannya seakan-akan sedang menumpahkan berkah kepada orang yang lewat.
Monumen Yesus Memberkati, demikianlah mereka menamainya. Monumen setinggi lima puluh meter ini dibangun dari enam puluh ton besi yang dipancangkan di atas sebuah bukit di seluaran Kota Manado. Konon, hingga saat ini patung tersebut masih menjadi yang tertinggi nomor dua di Asia dan berada di daftar patung-patung Yesus tertinggi di dunia.
Tidak jauh dari monumen ini juga terdapat satu Jalan Salib. Replika dari laluan yang dilintasi oleh Yesus Kristus pada saat memanggul salib menuju Bukit Golgota sebelum akhirnya jatuh dalam drama penyaliban yang menjadi sentra dari kisah Perjanjian Baru. Replika Jalan Salib mempunyai dua ratus anak tangga dengan empat belas titik pemberhentian.
“Sehabis ini kita makan siang saja,” ajak Haidir kepada saya yang tiba-tiba mengingatkan bahwa kami berdua memang belum makan, “Setelah ini nanti aku bawa kamu ke tempat Randy.”