Kesalahan terbesar kami adalah tiba pukul dua siang. Goa Sunyaragi yang terletak di tepian Kota Cirebon ini benar-benar berada di tanah lapang yang terbuka, nyaris tanpa peneduh apapun. Jadilah kepala ini serasa dijerang di atas wajan penggorengan. Mira dan saya
Author: wirawan
Menjajal Kuliner khas Cirebon
Tujuan pertama Nasi Jamblang Ibu Nur menyambut kita di luar ekspektasi dengan limpah ruah tamu yang seakan-akan belum makan sejak minggu kemarin. Antrean membludak hingga ke tengah jalan. Mira dan saya pun menyerah. Kami mencoba mencari opsi kedua untuk menjajal
Museum Kraton Kasepuhan
Salah satu totem terbesar yang dimiliki Kesultanan Cirebon adalah Kereta Singa Barong. Kereta ini dirancang atas perintah Pangeran Mas Zainul Arifin pada tahun 1649 berdasarkan Candrasangkala yang berbunyi “iku pandita buta rupanane” yang melambangkan tarikh 1751. Kereta kerajaan yang didesain
Petilasan Pangeran Cakrabuana
“Silakan masuk ke dalam sana, Mas!” cetusnya, “Tetapi mbaknya tidak boleh ikut, hanya laki-laki yang boleh masuk ke Patilasan Pangeran Cakra Buana jadi sebaiknya mbak tunggu di sini saja.” Mira hanya nyengir kecil ketika saya memutuskan untuk masuk seorang diri
Napak Tilas Kesultanan Cirebon
Pada era Mataram Kuno, Cirebon adalah batas terbarat pemukiman Jawa. Lebih ke barat lagi maka tersisalah hutan lebat dan rawa-rawa hingga ke ujung Merak, yang mana dikuasai oleh tiga bangsa yang berbeda, Belanda di Batavia, Banten, dan Tatar Pasundan. Cirebon
Rekam Perundingan Linggarjati
Delegasi Indonesia ditempatkan di dalam kamar-kamar luas berlantai batu. Masing-masing petinggi Belanda dan Indonesia ini mendapatkan sebuah ranjang kecil yang hanya muat untuk satu orang. Tidak demikian dengan Sutan Sjahrir. Sang kepala delegasi ditempatkan di rumah lain, agak jauh dari
Meracik Indonesia di Linggarjati
Namanya begitu tenar menghiasi buku-buku sejarah, namun banyak mata yang tidak awas untuk menyadari bahwa Perundingan Linggarjati hanya berlaku sejatinya untuk tiga bulan lebih. Perundingan Linggarjati adalah sebuah nota kesepakatan antara Belanda dan Indonesia, sebuah negara yang baru berusia dua
Kuliner Malam Bagansiapiapi
Semakin malam jalanan Bagansiapiapi semakin ramai, bukan hanya oleh kendaraan yang simpang siur seakan semua ruas jalan adalah jalan dua arah, namun juga oleh para pedagang durian dan kedai-kedai kopi. Tentu tidak mungkin bagi saya untuk membawa durian masuk ke
Rumah Sang Kapitan Bagan
Barangkali hanya catatan Belanda itu yang sanggup dijadikan referensi, Oey I Tam adalah juragan garam dengan penghasilan tahunan mencapai 112.000 gulden. Selebihnya pencarian mencari nama sang kapitan di internet tidak membuahkan hasil. Agaknya menggelikan apabila jejak sang kapitan nyaris tidak
Perjanjian Setan dan Manusia
Pada penghujung dekade 1920-an, Bagansiapiapi dilanda kehebohan. Kota penghasil ikan yang terletak di pesisir Sumatera ini diganggu oleh hantu-hantu poltergeist. Mulai dari rumah makan, kedai kopi, hingga tempat hiburan disusupi oleh hantu-hantu yang mengganggu ketenangan warga Bagansiapiapi. Biksu-biksu menengarai bahwa