Teruntuk Nenek Hajjah Mulia yang telah berpulang pada suatu siang di hari Jumat. “Jangan difoto terus. Nenek malu,” katanya sembari terkekeh ketika Aci memotret nenek yang mendiami rumah adat ini. Nenek Mulia namanya. Tidak diketahui pasti berapa umur beliau, ada
Kab Banjar
Shopping di Pasar Terapung
Wajahnya berseri-seri tatkala melihat sampan kayu ini mendekat. Kakek tua itu nampaknya mengendus bahwa pada pagi buta ini ia akan segera mendapatkan pembeli pertamanya, bagi ikat-ikat rambutan yang ada di lambung perahu. Entah berapa ikat rambutan merah ditumpuk rapi, dijajakan
Pasar Terapung Lok Baintan
Serombongan perahu bersesak-sesak, terapung perlahan demi perlahan berlepas pada aliran semenjana Sungai Martapura di kala matahari masih belum sepenuhnya menampakkan diri. Saya berdiri berpegang pada seutas kabel baja Jembatan Lok Baintan menatap jauh. Rombongan, seratus entah dua ratus, perahu lamat-lamat