Disebut Danau Mas karena warna permukaannya agak kekuningan seperti emas. Demikianlah menurut sebuah tulisan saya saya cerabut dari internet. Lantaran tulisan tersebut pulalah saya harus bersusah payah memicingkan mata mencari kekuningan yang dimaksud. Sejauh mata memandang hanya terlihat sebuah danau
Kab Rejang Lebong
Bukit Kaba Berselimut Kabut
Halimun turun setinggi hidung. Saya berdiri di ambang tebing Bukit Kaba, menatap jauh ke arah kawah gunung yang tertutup oleh gugus-gugus kabut tebal. Sebenarnya saya menantikan tersibaknya kabut agar pemandangan cantik di depan sana terhampar jelas, sayangnya sedari tadi cuaca
Kabut Tebal di Bukit Kaba
Kabut yang turun semakin ditunggu malah semakin tebal. Tidak terlihat ada apapun di bawah sana. Cindy dan saya menunggui di puncak bukit sembari diterpa ciprat-ciprat air gerimis yang turun dengan agak segan. Padahal kami tahu ini adalah puncak yang berbahaya.
Berjibaku Menuju Bukit Kaba
Naik ke Bukit Kaba ibarat berkendara di atas permukaan bulan. Jalanan yang hanya selebar rentangan kaki dengan permukaan bercampur antara bebatuan keras dan lumpur becek membuat sepeda motor yang kami tumpangi harus terseok-seok dalam penanjakan yang lebih cocok ditaklukkan dengan