Selepas Pegunungan Jaya Wijaya dengan lima puncak angkasanya, resmi Gunung Kerinci adalah gunung tertinggi kedua di nusantara. Sayangnya karena minim persiapan dan waktu, kami tidak berkesempatan untuk melakukan summit attack terhadap Gunung Kerinci pada kesempatan itu. “Tidak masalah,” tutur Pak
Kab Kerinci
Disambar Petir di Gunung
Jedar! Kemudian hanya terlihat putih beberapa detik. Telinga berdengung. Saya berpegangan pada batang pohon yang sedari tadi saya duduki. Angga membelalak setengah terngaga. Wahyu dan saya masih berusaha memahami apa yang baru saja terjadi di bawah batang-batang pinus yang berayun
Melihat Dekat Flora Kerinci
Memang dasarnya manusia kota tidak pernah melihat kantung semar. Setiap kali bapak pemandu berhenti untuk menjelaskan nama-nama pohon, kami mengitari pohon untuk mengambil gambar sambil terheran-heran. “Ini adalah kantung semar,” jelas si bapak bertopi biru dongker, “Tumbuhan yang makan serangga
Taman Nasional Kerinci-Seblat
Dari pos masuk yang tidak bertuan, kami melangkah masuk menyusuri jalan setapak yang buram setengah terkubur. Rerumputan liar yang menumbuhi tempat itu sudah tinggi, tanda lama tidak dilintasi. Sementara pada kanan kiri, pepohonan runduk dengan bunga-bunga merah bertebaran tidak merata
Pada Kaki Gunung Kerinci
Pada mulanya adalah hutan, kemudian perkebunan, lantas pemukiman. Kini mereka berpotongan beririsan di dalam garis batas yang semakin lama semakin kabur. Dari desa Kersik Tuo nan permai hingga ke rawa-rawa Ladeh Panjang nan muram. Kerinci bukan hanya hutan dan perkebunan,