Kembali ke Bandara Kalimarau

Seperti yang pernah saya bilang dulu, bandara ini seakan-akan dicerabut dari kota metropolitan seperti Denpasar atau Makassar kemudian dijatuhkan di tengah-tengah hutan rimba Kalimantan. Bandara Kalimarau adalah salah satu bandara favorit saya di Indonesia. Bukan saja karena desain bangunannya yang futuristik dan kebersihannya, melainkan juga mengingat lokasi bandara ini ada di antah berantah.

Berau adalah tanah yang kaya. Namun tetap saja bukanlah kota besar dengan penduduk berjuta-juta jiwa yang perlu mobilitas tinggi lewat udara. Keberadaan Bandara Kalimarau sedikit banyak mengubah pandangan itu, arus keluar masuk manusia ke Berau menjadi ramai, bahkan akses ke Jakarta pun menjadi terbuka.

Hari ini saya kembali ke Bandara Kalimarau setelah sekian lama tidak bersua dengannya. Secara umum desain cantik bandara ini belum banyak berubah meskipun sudah ada banyak peningkatan di dalam pelayanannya. Setidaknya pada kunjungan kali ini saya tidak harus berhadapan dengan listrik padam atau generator ngadat.

Saya akan melakukan kunjungan kedua ke Taman Nasional Derawan-Sangalaki. Perjalanan kali ini mungkin sedikit agak berbeda lantaran menjadi wisata yang bercampur dengan kunjungan ke salah satu klien besar di Tanjungredeb. Intinya jalan-jalan sekaligus kerja-kerja, sambil menyelam minum air, atau apalah kalian menyebutnya.