Karena tiga lokasi ini adalah satu paket, maka kami mau tak mau harus mengunjungi museum ini sebelum pulang ke Malang. Basically, we are cheap, alias kami tidak mau rugi. Walaupun waktu sebenarnya sudah hampir habis namun kami masih menyempatkan diri untuk memaksimalkan tiket yang sudah terbeli ini.
Museum Satwa di Malang berisi berbagai replika hewan-hewan berkualitas tinggi dengan ukuran aslinya yang diletakkan dalam diorama. Tidak hanya replika saja namun beberapa koleksi seperti fosil dinosaurus juga tersimpan dalam museum yang masih muda ini. Bahkan di depan gerbang masuk, kita akan langsung disambut dengan fosil Tyrannosaurus Rex yang berukuran masif.
Kualitas Museum Satwa Batu ini boleh dibilang bertaraf internasional. Saya pernah mengunjungi museum bertema serupa di Oslo, Norwegia, beberapa tahun silam. Percaya tidak percaya, kualitas museum yang ada di Eropa kala itu tidak sebaik museum yang ada di Malang ini.
“Gue bosen di sini,” celetuk Bayu yang sedari tadi menemani saya berjalan mengelilingi setiap sudut Secret Zoo dan Eco Green Park, “Kalau bisa sih kita secepatnya saja keluar.”
Memang. Kami masih harus singgah di Museum Angkut sebelum akhirnya berkumpul dengan teman-teman yang saat ini sudah menunggu di Toko Oen Malang.