Penatapan utama area timur Sawarna adalah Tanjung Layar. Dinamai demikian karena adanya karang raksasa berbentuk mirip layar kapal laut. Di puncaknya terdapat beberapa pohon pendek yang masih hijau. Kata Pak Emi, penduduk asli Sawarna, pohon tersebut sudah puluhan tahun di sana dan ukurannya tidak berubah. Seakan diabadikan dan dibonsai oleh alam.
Pada pagi hari, air surut dan tidak menggenangi Tanjung Layar sehingga saya bisa sempat berfoto di dekatnya. Namun pada siang hari, air laut pasang dan untuk menyeberang ke karang berbentuk layar itu, kami harus copot celana.
Kami kembali ke desa tidak dengan menyusur pantai, melainkan dengan mendaki dan menuruni perbukitan. Dari Laguna Pari, ada sebuah bukit yang di puncaknya terdapat beberapa gubuk. Dari sana kita bisa melihat pemandangan laut di bawah, meski tertutup pepohonan, yang memantulkan cahaya matahari.
Secara umum, sisi timur Sawarna ini lumayan menjanjikan sebagai spot fotografi. Sebagai resort liburan anak muda agaknya masih masuk akal. Namun sebagai lokasi liburan keluarga barangkali tidak bisa terlalu dieksplorasi. Selain karena kondisi cuaca yang jarang terprediksi, juga pengaruh yang sangat besar dari pasang surut air laut. Sekedar menonton? Bisa.
Kami menuruni bukit meninggalkan pantai. Dari kejauhan nampak beberapa ekor burung hinggap di atas karang, namun ketika manusia mendekat mereka langsung kabur. Di sisi barat sebenarnya ada satu lagi resort yang belum sempat kami kunjungi, yaitu Pulo Manuk. Pulau kecil di paparan selatan Sawarna itu merupakan persinggahan burung-burung yang bermigrasi dari Australia. Untuk masuk ke Pulo Manuk, kalau saya tidak salah, ditarik biaya Rp 5.000 dari penduduk sekitar.
Sambil berjalan menjauhi Tanjung Layar, kami melihat beberapa orang nelayan baru kembali dari bekerja di laut. Nampaknya mereka menunggu air laut cukup tinggi agar kapalnya tidak kandas di tumpukan karang. Pada pagi hari cuaca cerah, namun di kejauhan sudah nampak awan hitam tipis yang seakan mengisyaratkan bahwa sore hari nanti Sawarna akan kembali diguyur hujan.
Semoga saja tidak.