“Kamu temenin saya dulu ya, kita mau serahkan ini ke pemuka-pemuka agama di Bandar Lampung,” kata Hellen kepada saya di mobilnya siang itu. Satu bundel dokumen nampak tergeletak di dashboard mobil hanya terlindung oleh windshield dari panasnya matahari.
Hellen memiliki aktivitas unik, yaitu aktif di dalam menjaga kerukunan antar umat beragama di Bandar Lampung. Terus terang ini bukan pekerjaan mudah untuk sebuah kota metropolitan yang terus tumbuh dengan segala warna-warninya seperti ini.
“Saya sendiri beragama Buddha,” terangnya, “Nanti kamu ikut saya sekalian ke salah satu vihara yang paling menarik di kota ini, namanya Amurwa Bhumi Graha.”
Viharanya tidak kecil. Bangunan dua lantai ini penuh dengan ornamen beraneka warna yang ramai di dalamnya, sementara di sisi luar riuh dengan suara anak-anak yang sedang bermain. Hellen mengantar saya menjelajah ruang demi ruang. Ada nuansa dingin dan tenang di rumah ibadah ini, mengabstraksikan hiruk pikuk Bandar Lampung.