Menangkal Pengaruh Malaysia

Saya melirik ke ponsel yang sedari tadi berada di genggaman tangan. Sinyal Telkomsel empat bar dengan koneksi HSDPA konsisten di seantero Pulau Sebatik. Yang jelas di sudut-sudut pulau kecil ini memang terlihat menara-menara bertebaran memancarkan sinyal ke seluruh penjuru Sebatik.

Begitu terasa usaha pemerintah untuk menggawangi Sebatik dari pengaruh Malaysia. Semenjak ramai di media massa ihwal ketertinggalan pulau ini, jalan raya dua ruas beraspal mulus dibangun di sepanjang pelipiran pulau mengikuti lekuk-lekuk perbukitan, membentang halus dari Mantikas hingga Sei Nyamuk. Disusul pada tahun 2015, sepuluh menara Telkomsel dibangun tersebar di setiap sudut pulau perbatasan ini memberikan konektivitas kepada seluruh warga.

“Sekarang ada dua SPBU Pertamina di pulau ini,” ucap Yusuf yang kemudian menepikan mobilnya ke salah satu stasiun pompa bensin Pertamina yang terdapat di seluaran Sei Nyamuk.

Secara fasilitas, boleh dibilang Pulau Sebatik tidak kalah dengan daerah-daerah lain di Indonesia, bahkan dengan adanya jalan raya yang mulus membentang membelah pulau ini, maka sah-sah saja dibilang itu adalah sebuah kemewahan tersendiri di Kalimantan.

Adapun hal yang masih susah dilepaskan oleh Sebatik adalah ketergantungan logistik terhadap Kota Tawau di Malaysia. Hal ini terjadi lantaran untuk mencapai Tawau jauh lebih mudah, hanya dalam waktu dua puluh menit berkapal saja mereka sudah mampu mencapai Kota Tawau yang modern dan serba-ada. Sementara untuk mencapai Tarakan, apalagi Balikpapan, mereka makan waktu yang jauh lebih lama.

Mobil terus dipacu naik turun perbukitan. Saya menatap baris-barisan bangunan anyar memadati kanan kiri jalan, toko-toko dan gedung-gedung pemerintahan berdiri di tiap-tiap sudut. Semua bangunan terlihat baru.

Saya merasa tidak adil menyebut Pulau Sebatik sebagai daerah tertinggal. Meskipun pengaruh Malaysia masih agak terasa di sini, setidaknya Sebatik sudah bergerak cepat untuk melepaskan ikatan tersebut. Dalam waktu dekat kecamatan ini juga akan segera naik status menjadi sebuah kota otonom. Saya yakin, tanah ini punya masa depan yang cerah.