Senantiasa ada keterikatan antara mitos dengan realita. Ketika sebuah epik lahir di tengah-tengah masyarakat, besar kemungkinan ada historia melatarbelakangi kemunculannya. Tidak terkecuali dengan legenda Sunda ihwal Kawah Ratu di pucuk Gunung Tangkubanparahu. Alkisah sepungkas kemarahan Sangkuriang, Dayang Sumbi menceburkan dirinya
Kab Bandung Barat
Nongkrong di Kafe Sumur
Sumur di sini adalah abreviasi dari Susu Murni. Kafe Sumur adalah pelarian favorit saya selama masih berkuliah di Kota Bandung. Dengan jarak yang tidak terlampau jauh dari kota, bahkan terjangkau oleh angkot, membuat kafe di tinggian Lembang ini terasa begitu
Punclut di Awang-Awang
Apabila Kota Bandung adalah sebuah mangkok raksasa, maka Punclut adalah bibir mangkok di Barat Laut. Jika kita tanya penduduk Bandung, maka Punclut lazimnya mereka kenal sebagai sentra nasi merah lantaran di tempat ini ada berjajar kedai-kedai nasi yang tenar dengan
Kesasar di Gununghalu
Bermodal peta purbakala dan lusuh dari Gramedia, saya kemarin tersasar di Gunung Halu. Lazimnya sih orang mengenal Gununghalu dengan Curug Malela, namun kali ini saya ke sana bukan untuk mencari air terjun. Saya ke sana untuk mencari jalan tembus ke
Bandung di Lingkung Gunung
Tengoklah barisan penggal-penggal lagu gubahan para seniman Sunda. Cepat atau lambat pasti tersurat bahwa kota Bandung yang mereka lukiskan itu bertempat di lingkung gunung. Bandung bagaikan ceruk Tanah Pasundan. Tidak janggal andai masyarakat menyebut dataran tinggi ini cekungan. Bandung ibarat
Lembang yang Makin Sesak
Entah berapa ratus kali saya lewat sini. Ketika kuliah prei, saya sering menyepi dan mendinginkan kepala di Lembang. Di masa itu Lembang masih senyap, tidak seperti sekarang di mana Lembang sudah menjadi semacam Puncak kedua bagi warga urban Bandung dan
Dadakan ke Kampung Gajah
Baru teman saya memberi tahu kalau besok itu prei. Lhadalah, kok saya bisa lupa. Mungkin saya bukan orang yang cukup awas, karena libur saja bisa terlewat. Tetapi buat seorang pejalan lepas tentu perkara remeh untuk bikin khitah dadakan. Jadilah Bayu