“Saya dari Boyolali,” cetus pemuda berseragam loreng-loreng itu seraya mengulurkan tangan menyalami saya. Mas Rino ditugaskan di Asiki, Kabupaten Boven Digoel, sekitar 257 kilometer di sebelah utara Sota. Sebuah jarak yang harus ditempuh sehari semalam dalam kondisi jalan tanah merah
Kab Merauke
Taman Sota di Ujung Negeri
Mereka bilang ini taman paling akhir di ujung Indonesia. Sebagian lagi bilang ini taman pertama di pintu masuk Indonesia. Segalanya tentu saja bergantung dari mana kita memandangnya. Telusuran jalan beraspal sejauh tiga ratus meter dari pintu gerbang perbatasan membawa saya
Lintas Negara Tanpa Paspor
Tanah di taman itu sedikit ditinggikan dari sekitarnya. Di sebelahnya terdapat sebuah tugu setinggi manusia dewasa yang masing-masing sisinya bertuliskan Team Survey Indonesia dan Australian Survey Team. Tidak terlihat adanya penjelasan mengapa bukan Papua Nugini, melainkan Australia, yang terlibat di
Matahari Terbit dari Merauke
Sepeda motor melambat. Kemudian berhenti di simpang jalan Tugu Kembaran Sabang-Merauke. Monumen kecil di pertigaan jalan ini seakan-akan menjadi totem terminasi bahwa garis rentang Indonesia berakhir di sini, di titik paling timur. Saya memarkirkan sepeda motor di depan salah satu
Menghalau Tangan Maling
“Tujuh ribu,” katanya sembari menyerahkan sekaleng Pocari Sweat melalui lubang kecil yang ada di tengah-tengah teralis. Lubang dengan jendela ayun mirip pintu masuk anjing itu ada di nyaris semua warung yang seluruhnya tertutup teralis. Tentu ada satu hal yang tidak
Panas Pantai Lampu Satu
Saya berusaha menapaki rerumputan berlumpur yang ada di sisi kanan aspal sempit itu. Memijak aspal cukup beresiko karena jangankan untuk berjalan di tepinya, untuk lewat satu mobil pun tidak muat. Saya memang sengaja memilih jalan tembus perkampungan ini untuk mencapai
Gemerlap Malam Merauke
“Jadi tempat ini sudah tidak aman!” sedari tadi Gita nyerocos berusaha menjelaskan kepada Astrid dan saya untuk segera pulang daripada berkeliaran malam-malam, “Kemarin-kemarin tidak apa-apa, tetapi belakangan ini tidak aman. Tadi sore ada orang ditikam di belakang sana ketika naik
Lumbung Padi di Sungai Maro
Pendaratan di Merauke disambut oleh pemandangan yang kurang lazim di Papua, hamparan sawah. Luasan sawah yang membentang mengikuti lekak-lekuk Sungai Maro seakan menjadi simbolisme bahwa kami sudah mendekati pusat Kabupaten Merauke, tempat yang digadang-gadang sebagai lumbung padi ujung timur Indonesia.
Dentum Ujung Timur Indonesia
Barangkali berkat judul lagu wajib itu, Merauke mendapatkan perhatian berlebih. Barangkali juga bukan. Yang jelas Merauke adalah primadona di paparan selatan Papua. Dibandingkan dengan daerah-daerah lain di sekitarnya seperti Mappi, Asmat, dan Boven Digoel, Merauke dua langkah lebih maju. Saya
Pintu Gerbang Ambang Timur
Kurva melengkung membentuk tiga elipsis raksasa berdinding kaca menyambut kedatangan saya di Merauke. Tanah paling timur Indonesia sekaligus anak emas pemerintah pusat yang konon selalu mendapat perhatian berlebih sejak namanya ditatah dalam judul lagu wajib. Tidak lama yang lalu, pesawat